Proyek Formula E menjadi prioritas Anies yang digadang-gadang bisa mendapatkan keuntungan yang melimpah ditambah bisa menaikkan namanya, dan jelas untuk kepentingan pilpres 2024.
Lucunya, Formula E bukanlah salah satu janji kampanye Anies, karena rakyat kecil di Jakarta sukit dan tidak bisa bahagia dengan menyaksikan balapan Formula E yang harga tiketnya tidak masuk akal.
Bayangkan jika tiket Formula E mencapau 70 juta, maka siapa yang akan menyaksikan balapan tersebut? Daripada membuat proyek yang menghambur-hamburkan uang dan tidak ada yang menonton, lebih baik menyelesaikan permasalahan banjir dan macet serta masalah kesenjangan sosial yang memang merupakan tanggungjawab bersama sebagai manusia.
Para kadrun seperti Anies telah berkontribusi terhadap kerusakan Jakarta, karena getol dan ngeyel memenangkan Anies, para kadrun itu malah kena imbasnya, malah mereka pun banyak yang sudah menderita karena kebijakan Anies tidak ada yang berjalan alias nol besar.
Mungkin dulu para kadrun itu berharap Jakarta semakin maju tanpa perlu penggusuran, faktanya, Anies tidak pernah peduli pada mereka, mau mati kelaparan sekalipun, Anies tidak akan pernah peduli, yang ia pentingkan adalah ambisinya untuk terus naik ke jenjang pilpres, maka karena itulah Formule-E lebih dipentingkan daripada masalah warga yang sudah sangat urgen. Inilah pemimpin zolim yang sebenarnya.
Kasihan para warga Jakarta selama masa jabatan Anies, salah satunya adalah warga korban yang jatuh di toilet hingga hanyut di Kali Ciliwung.
Mungkin jika proyek septik tank DKI lancar, mungkin kejadian seperti itu tidak mungkin terjadi.
Jadi selain Anies tidak pernah peduli pada warga Jakarta, ia memang hanya banyak omong atau tidak bisa kerja, dan itu terbukti dengan banyaknya kerusakan di Jakarta, termasuk warga tidak punya septik tank dan masih dibiarkan tinggal di pinggir kali, padahal ada proyek rumah DP nol rupiah atau pun rumah susun.
Discussion about this post