Dengan diadakannya salat Ied yang digelar di JIS, mungkin banyak yang merinding melihatnya, tapi bagi pendukung fatatiknya, ini adalah sebuah prestasi yang menggemparkan dunia internasional.
Seorang aktivis bernama M Naufal Daungio mengaku merinding melihat warga yang berbondong-bondong ke JIS. Katanya sih massa itu hampir menyamai dengan peristiwa 212 di Monas.
“Kalau di Monas para pendengki yang menyebut Jamaah Monaslimin tapi kalau di JIS gak tahu para pendengki itu mau bilang apa. Intinya mereka kehabisan kata-kata buat jelekin Bang Anies. Itulah sebagian kecil massa riil Bang Anies. Itu baru Jakarta Utara belum seluruh Jakarta atau se Jabodetabek atau seluruh Indonesia. Maka so pasti JIS tidak akan sanggup menampungnya,” katanya.
Padahal baru-baru ini bereder sebuah surat yang menugaskan para ASN dan NON ASN untuk datang ke JIS. Selain itu harus mengisi daftar hadir secara manual.
Kalau salat Idul Fitri ramai, itu merupakan pemandangan yang biasa sebetulnya. Hanya orang tak tahu malu yang berani menyebut massa hadir untuk ibadah sebagai tanda prestasi.
Naufal juga mengaku dengan kekuatan riil Anies dengan melihat fakta antusiasme warga Jakarta Utara yang salat Idul Fitri di JIS, jadi tolak ukur untuk Pilpres mendatang. “Kalau seandainya hari ini pemilihan presiden biar Bang Anies berpasangan dengan Kucing Anggora di rumahnya so pasti insyaAllah akan menang. Massa di JIS waktu shalat Id adalah massa RIIL Bang Anies, karena gak mungkin itu massa Ganjar apalagi Puan,” katanya.
Yakin itu yang hadir adalah pendukung Anies? Lagipula jumlah massa yang hadir di sana hanya sebagian kecil saja dari keseluruhan seluruh rakyat Indonesia. Dipikirnya Indonesia itu hanya di area JIS doang. Dasar pendukung yang ketololannya tidak bisa dibendung.
Discussion about this post