Thursday, December 7, 2023
Hijau Berita
  • Beranda
  • Hukum
  • Ekonomi
  • Politik
  • Opini
  • Olahraga
  • Serba Serbi
No Result
View All Result
Hijau Berita
  • Beranda
  • Hukum
  • Ekonomi
  • Politik
  • Opini
  • Olahraga
  • Serba Serbi
No Result
View All Result
Hijau Berita
No Result
View All Result

Kriminal, Pentolan KAMI Ini Ditolak Masuk Singapura

20 June 2022
in Berita Lainnya
0
Kriminal, Pentolan KAMI Ini Ditolak Masuk Singapura

Setelah menolak UAS, Singapura kembali unjuk gigi untuk menolak para tokoh yang mereka anggap berbahaya.

BERITA TERKAIT

Jangankan Masyarakat, Pointer saja Tidak Mendukung Anies. Owalah

Jangankan Masyarakat, Pointer saja Tidak Mendukung Anies. Owalah

18 July 2023
Acara NasDem di GBK Bikin Malu, Anies Mulai Pidato, Banyak yang Walkout

Acara NasDem di GBK Bikin Malu, Anies Mulai Pidato, Banyak yang Walkout

17 July 2023

Kali ini adalah aktivis KAMI Aktivis KAMI (Koalisi Aksi Menyelamatkan Indonesia) yang ditolak masuk dan dideportasi dari Singapura, pada Sabtu kemarin.

Setiba di meja imigrasi Singapura, petugas langsung meminta Anton ikut petugas Polisi Singapura ke kantor, di samping meja imigrasi. Selama lebih kurang dua jam, dia ditanya banyak hal, isi tas diperiksa.

Ada sejumlah pertanyaan yang diajukan petugas Imigrasi dan Polisi Singapura yaitu tujuan ke mana, urusannya apa, jumlah uang yang di bawa, kerja di mana, menginap di hotel apa, berapa lama di Singapura dll.

Nah, pertanyaan terakhir ini sangat menarik.

Petugas imigrasi memberikan pertanyaan paling inti, yaitu “Kenapa Anda dipenjara?“

“Nah ini dia. Akhirnya feeling saya benar. Ini terkait kasus saya di Indonesia yang sudah divonis 10 bulan. Lalu saya jelaskan tentang kasus hukum saya terkait profesi saya sebagai penulis dan pengamat,” kata Anton.

Selanjutnya petugas mengambil sidik jari, scan mata, mengukur tinggi, difoto, dan tanya berapa jumlah uang yang dia bawa. Lalu dia disuruh membeli tiket balik ke Batam. Karena tak ada pilihan lain, terpaksa di pulang kembali ke Batam.

Anton mengatakan, mendapatkan perlakuan ramah dan profesional dari petugas imigrasi dan polisi Singapura. “Ketika saya tanya apa alasan kalian menolak saya? Apakah itu kehendak atau aturan pemerintahan Singapura? Atau ada “pesanan” dari pemerintahan saya? Mereka minta maaf tidak mau jawab. Mereka meminta jangan bikin gaduh seperti kasus UAS,” kata dia.

Sebelumnya, pada Mei 2022 lalu, majelis hakim pengadilan negeri Jakarta Selatan menjatuhkan vonis hukuman 10 bulan penjara terhadap Anton Permana. Dia adalah salah satu deklarator KAMI.

Anton dinilai telah terbukti secara sah dan meyakinkan bersalah dalam kasus ujaran kasus kebencian berbasis SARA dan penyebaran berita bohong terkait Omnibus Law UU Cipta Kerja. Hakim juga menilai Anton telah terbukti bersalah lantaran menyebarkan kabar yang dianggap tidak lengkap sehingga berpotensi menimbulkan keonaran di tengah masyarakat.

Akan tetapi Anton tidak menjalani masa penahanan, karena vonis hukumannya sudah dikurangi masa tahanan yang dijalani Anton selama persidangan berlangsung.

Paham ya kenapa Singapura menolak orang ini. Karena pernah bikin gaduh dan menyebarkan berita bohong. Seperti yang kita tahu, penolakan Omnibus Law berakhir hingga demo rusuh. Ini karena ada provokatornya. Dan Singapura tentu tidak buta akan informasi ini.

Dengan melihat ketegasan saat menolak UAS, sudah pasti Singapura tak mau mengambil risiko menerima masuk orang yang sudah pernah bikin gaduh.

Sudah tepat sih Singapura menolak orang ini. Karena orang ini sepertinya tidak pernah merasa bersalah. Dia merasa apa yang dialaminya itu adalah risiko perjuangan. Dia menegaskan, tidak akan menyerah dan pantang mundur dalam berjuang menyuarakan berbagai ketidakadilan yang terjadi.

Hahaha, lucu banget, kan? Sudah bersalah, pernah divonis, malah merasa seperti pahlawan yang berjuang menyuarakan ketidakadilan. Bikin gaduh kok tidak pernah mau introspeksi.

Lucunya lagi, dia dengan entengnya bertanya kepada petugas imigrasi Singapura apakah dirinya ditolak karena pesanan dari pemerintah. Ini orang benar-benar lucu. Dia pikir dia ini orang hebat dan terkenal se-alam semesta sehingga pemerintah merasa perlu turun tangan meminta pemerintah Singapura untuk mencekal dirinya.

Lucu sekali ah. Ngaca dulu deh. Memangnya dia itu siapa? Cuma deklarator KAMI yang sekarang sudah tidak ada powernya. Dulu sih iya, KAMI suka bikin sensasi. Sekarang seperti ditelan bumi.

Singapura sekali lagi seolah memberi pelajaran kepada Indonesia bagaimana seharusnya memperlakukan orang-orang yang pernah bikin gaduh dan berpotensi merusak negeri ini. Jangan beri ruang gerak. Jangan pandang bulu. Seharusnya pemerintah belajar dari sekarang sebelum terlambat.

ShareTweetPin

Related Posts

Jangankan Masyarakat, Pointer saja Tidak Mendukung Anies. Owalah
Berita Lainnya

Jangankan Masyarakat, Pointer saja Tidak Mendukung Anies. Owalah

18 July 2023
Acara NasDem di GBK Bikin Malu, Anies Mulai Pidato, Banyak yang Walkout
Berita Lainnya

Acara NasDem di GBK Bikin Malu, Anies Mulai Pidato, Banyak yang Walkout

17 July 2023
AHY Sindir, Nasdem Pun Ikut Sindir Balik, Koalisi Mungkin Pecah
Berita Lainnya

AHY Sindir, Nasdem Pun Ikut Sindir Balik, Koalisi Mungkin Pecah

16 July 2023
AHY Merasa Dirinya Pantas Dampingi Anies, Kok Enak Banget Ya?
Berita Lainnya

Wow, AHY Mau Bicara Hati ke Hati Dengan Anies

15 July 2023
Bagi Anies Pencitraan Adalah Segala-galanya Dan Untuk Mengukur Tingkat Kecerdasan Rakyat
Berita Lainnya

Bagi Anies Pencitraan Adalah Segala-galanya Dan Untuk Mengukur Tingkat Kecerdasan Rakyat

14 July 2023
Demikian juga Pencipta Hoaks, Diibaratkan Pemakan Bangkai yang Susah Lupakan Makanannya
Berita Lainnya

Demikian juga Pencipta Hoaks, Diibaratkan Pemakan Bangkai yang Susah Lupakan Makanannya

13 July 2023
Next Post
Disaat Kadrun Koar Soal Bir, Tapi Diam Soal Bank

Bayar Commitment Fee Lagi, Jakpro Ngibul Lagi

Discussion about this post

Berita Populer

Ini Loh Buktinya Bahwa Warga DKI Tak Puas Dengan Si Badut
Opini

Ini Loh Buktinya Bahwa Warga DKI Tak Puas Dengan Si Badut

by hb
17 April 2021
0

Temuan survei yang dilakukan Jakarta Research Center (JRC) menunjukkan tingkat kepuasan publik terhadap Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan si Badut...

Read more
Ga ke Kontrol Ustad Menachem Ali Harusnya Cepat Bertaubat

Ga ke Kontrol Ustad Menachem Ali Harusnya Cepat Bertaubat

10 May 2021
Dagelan, Novel Siap Jadi Wakil Anies di Pilpres 2024

Dagelan, Novel Siap Jadi Wakil Anies di Pilpres 2024

13 August 2021
Ajak Duel dari Penjara, Preman Pirang ini Sangat Anarkis

Ajak Duel dari Penjara, Preman Pirang ini Sangat Anarkis

24 August 2021
Terbukti, Yang Munafik Disini Adalah Gerombolan Kadrun

Terbukti, Yang Munafik Disini Adalah Gerombolan Kadrun

5 January 2021

Berita Lainnya

SBY Mimpi Ketemu Presiden RI Kedelapan, tapi Kayaknya Bukan Anies Baswedan?
Berita Lainnya

SBY Mimpi Ketemu Presiden RI Kedelapan, tapi Kayaknya Bukan Anies Baswedan?

19 June 2023
Fadli Zon Minta Karantina Dihapus, Netizen Ngamuk
Berita Lainnya

Fadli Zon Minta Karantina Dihapus, Netizen Ngamuk

5 February 2022
Mulai Caper Lagi, Fadli Zon Sepertinya Belum Puas Kena Teguran
Berita Lainnya

Mulai Caper Lagi, Fadli Zon Sepertinya Belum Puas Kena Teguran

15 December 2021
Koalisi Demokrat dan PKS, Diramalkan Bakal Nyungsep Gak Karuan
Berita Lainnya

Koalisi Demokrat dan PKS, Diramalkan Bakal Nyungsep Gak Karuan

1 July 2022
Musni Umar Terbukti Pakai Pertalite
Berita Lainnya

Musni Umar Terbukti Pakai Pertalite

18 August 2022
Agus Curhat Lagi Mbok
Opini

Agus Curhat Lagi Mbok

18 February 2021

© 2021 HijauBerita

No Result
View All Result
  • Beranda
  • Hukum
  • Ekonomi
  • Politik
  • Opini
  • Olahraga
  • Serba Serbi

© 2021 HijauBerita