Butet Kertaredjasa melayangkan kritik kepada Anies soal revitalisasi Taman Ismail Marzuki (TIM).
Saat mengunjungi TIM dirinya hanya termangu melihat ruang kosong yang jejak sejarahnya telah binasa. Seakan harus mulai lagi dari nol membangun pusat kesenian atau kebudayaan TIM.
“Jangan2 memang begitulah selera arsitektur modern: merevitalisasi adalah membinasakan dan meniadakan sejarah, meratakan tanah, dan bikin bangunan baru yang terasa congkak. Ironis banget ya: arsitektur kan sesungguhnya juga kerja kebudayaan?” tulisnya.
Lanjutnya, Seniman legendaris itu mengkritik status TIM dari sebelumnya sebagai institusi sosial berupa yayasan menjadi institusi bisnis dengan bentuk perseroan terbatas.
“Jelas sekali maksudnya: pendidikan dan kebudayaan bukan dimaknai sebagai investasi demi melahirkan manusia2 berkualitas. Demi masyarakat yang beradab. Tapi menjadikannya mata rantai industri untuk menangguk laba sebanyak2nya,” jelasnya.
Mungkin Butet menyayangkan revitalisasi bangunan TIM yang seolah-olah melupakan sejarah.
Sejak direvitalisasi ada sejumlah situs kebudayaan yang hilang seperti Teater Arena, Teater Tertutup, Teater Terbuka, Studio Huriah Adam, Wisma Seni, Gedung Pameran, dan Graha Bakti.
Di awal-awal revitalisasi TIM oleh Anies, memang sudah mengundang polemik karena tidak dilibatkannya seniman dalam proyek ini.
Proyek itu juga menelan dana fantastis sebanyak 1,8 Triliun.
Kedua, Yayasan TIM yang adalah wadah bagi seniman, sudah berubah menjadi Perseroan Terbatas (PT).
Padahal inti dari seni itu ya murni seni, bukan semata-mata untuk mendapatkan keuntungan semata.
Bukan sisi komersial saja. Itu yang membedakan teater dan dunia hiburan mainstream.
Yang menarik, Butet kemudian memberikan kritik keras, Menurutnya, Indonesia belum menjadi Suriah. Maka dari itu dalam merevitalisasi harus menghormati sejarah dan kebudayaan.
“Atau jangan2 ini memang selera penguasanya, gubernur DKI, yang tidak memiliki adab dan kemauan menghormati sejarah dan kebudayaannya. Ingat lho,…. Indonesia belum berubah jadi Suriah. Tapi arogansi dan keganasan “membinasakan” sudah memperlihatkan tanda2nya,” tulis Butet melalui akun Instagram @masbutet, Selasa 21 Juni 2022.
Hahaha. Memang betul apa yang dikatakan Butet, karena selera kearab-araban Anies mungkin dia ingin menggantinya dengan nuansa arab.
Discussion about this post