Sangat memalukan, Jakarta yang notabennya kota besar ternyata masih ditemukan masyarakat yang masih membuang hajar sembarangan. Terbukti Anies gagal bikin orang berak dengan benar di DKI.
Ketika rakyat Jakarta belum bisa berak di tempat yang benar, Anies Baswedan malah bikin tema Jakarta hajatan. Entah apa yang dia pikirkan saat orang ini merangkai kata-kata yang menurut dia Indah padahal menjijikkan dan memberikan tema tersebut.
Secara fakta di DKI Jakarta masih banyak orang yang kalau mau berak harus numpang ke tetangga. Lalu tingkat kemiskinan yang kembali ke 15 tahun yang lalu membuat kita melihat bahwa memang Jakarta itu merupakan ibukota yang mundur karena pemimpinnya terbelakang.
Yang bahayanya orang ini masih bisa dipilih oleh partai Nasdem untuk menjadi calon wakil presiden pada tahun 2024. Ironis sekali ketika rakyat Jakarta masih belum bisa berak dengan benar, Anies Baswedan malah kebelet untuk keluarin nafsu politiknya yakni menjadi presiden agar bisa lebih sembarangan lagi memimpin negara ini.
Mungkin menurutnya anggaran pembelanjaan daerah di DKI Jakarta masih kurang untuk memenuhi hasrat politiknya. Hal-hal yang dia kerjakan adalah hal-hal yang nggak penting dan hanya bisa memenuhi perut para elitis bukan rakyatnya.
Rakyatnya digoblok-goblokin dengan politik ayat dan mayat dan mau-mau aja jadi kerbau yang dicocok hidungnya. 58% rakyat Jakarta menjadi orang tolol mendadak dengan tetap memilih Anies Baswedan meskipun tidak dijanjikan tempat berak yang benar.
Ironi terbesar di ulang tahun kota Jakarta yang diisi oleh 58% penduduk bodoh. Karena bagi rakyat Indonesia, memilih Anis Baswedan adalah memilih keterbelakangan dan memilih radikalisme terorisme untuk tumbuh subur di negara tercinta ini.
Discussion about this post