Sudah tau jabatannya mau habis, Anies seperti malah membuat susah warganya sendiri. Pasalnya hasil kerja Anies di Jakarta malah membuktikan bahwa dia tidak bisa bekerja. Sebut saja urusan banjir, air bersih, WC, sampah, balita kurang gizi, rumah buat warga miskin, dan meningkatnya jumlah warga miskin di Jakarta.
Diberi waktu 5 tahun untuk bekerja, tapi malah sibuk untuk menggandeng kelompok radikal.
Waktu pun berjalan dengan cepat. Hanya sisa beberapa bulan lagi, jabatan Anies akan berlalu. Kalau sudah tidak jadi gubernur, memangnya publik masih ingat sama Anies? Oleh sebab itu, Anies pun berjuang keras, jungkir balik menciptakan berbagai legacy, atau warisan. Agar namanya selalu dikenang. Kita pun melihat bagaimana gencarnya Anies dan para pendukungnya mempromosikan stadion JIS dan Formula E.
Peninggalannya ya hanya itu, lagipula JIS pun bukan karena Anies, melainkan hanya melanjutkan pembangunan gubernur terdahulu. Hanya Formula E saja yang memang dibuat Anies, itu pun meninggalkan polemik yang sangat kental.
Selain itu, Anies juga mengganti beberapa nama jalan dengan nama tokoh Betawi. Mungkin Anies berharap, jika warga melintasi jalan itu di kemudian hari, maka warga akan ingat bahwa Anies lah yang mengganti namanya. Sebagai bentuk penghormatan untuk tokoh Betawi. Pertanda bahwa Anies pengusung budaya Betawi, bukan budaya Arab gitu kan ya? Hehehe.
Pergantian nama jalan ini pun jadi ramai di berita dan media sosial. Anies sih maunya dia dapat pujian di dalam berita-berita itu. Apa daya, adanya malah berita negatif. Seperti, adanya penolakan dari warga setempat. Misalnya Jalan Raya Kebayoran Lama yang sekarang diganti menjadi Jalan Bang Pitung. Menurut forum warga, sekitar 80 persen hingga 90 persen warga menolak pergantian nama itu. Mereka pun berupaya agar pergantian nama jalan ini dibatalkan.
Begitu lah kerjaan gubernur gabut yang hanya mementingkan dirinya sendiri.
Discussion about this post