Mungkin semua sudah tau wakil rakyat yang tukang nyinyir. Badannya gempal dan kerjaannya pun tak jelas. Bukannya memikirkan rakyat yang sudah tugasnya, dirinya malah terlalu sibuk menyoroti hal yang kurang penting.
Fadli Zon menyindir pengawalan ketat presiden saat menghadiri KTT G7 di Jerman, dan rencananya presiden akan mengunjungi Rusia dan Ukraina.
Menurutnya, pengamanan tersebut berlebihan. Alasannya adalah Jokowi melintasi jalur Polandia-Ukraina yang relatif aman-aman saja. Di zona ini kehidupan masyarakat berangsur pulih sehingga tidak ada yang perlu dikhawatirkan.
”Jalur dari Warsawa, Polandia ke Kiev, Ukraina baik naik mobil atau kereta aman. Tak ada perang di sana. Sekolah dan kehidupan sehari2 perlahan sdh kembali pulih. Semua tokoh yg bolak balik ke Kiev tak pakai pengawalan berlebihan. Tak ada yg pakai anti peluru dll,” tulis Fadli di akun Twitternya.
Tukang nyinyir mulutnya selalu mudah gatal. Sehari saja tidak nyinyir, mulutnya gatal, bibirnya bengkak, lidahnya kram dan kerongkongannya serasa terbakar.
Orang tak bermutu ini sok lugu dan tak tahu. Apa dia tidak paham bahwa yang namanya seorang kepala negara sangat wajib dikawal super ketat ketika berada si negara yang sedang rawan? Jangankan di daerah zona perang, di negara sendiri pun tetap harus dijaga ketat dengan alasan keamanan.
Pengawalan ketat terhadap seorang kepala negara adalah sebuah protokol wajib apalagi jika ada potensi bahaya yang sangat tinggi. Mengambil jalur paling aman bukan berarti tidak perlu waspada apalagi mengurangi tingkat keamanan protokol. Itu presiden woi, bukan turis biasa.
Kalau Fadli Zon yang melakukan kunjungan, memang tidak perlu dilakukan pengawalan karena memang tak penting, dan dia itu bukan siapa-siapa. Kalau presiden ya beda lagi ceritanya.
Presiden dikawal ketat itu sebuah keharusan dan bukan keanehan. Beda ceritanya kalau misalnya ada orang bermuka tembok saking tak tahu malu mengirimkan surat permintaan fasilitas untuk anaknya sendiri saat ke Amerika Serikat.
Munafik tetaplah munafik. Presiden dikawal khusus karena zona perang malah dinyinyirin. Bagaimana kalau misalnya ada yang minta fasilitas untuk anaknya padahal bukan berada di negara yang berbahaya? Anak kok minta dikawal? Memangnya uang negara adalah uang neneknya? Memangnya lagi jalan-jalan di Ukraina? Dasar tukang nyinyir.
Discussion about this post