Menjelang akhir masa jabatannya yang hanya menyisakan 4 bulan, berbagai upaya sepertinya telah dilakukan Anies untuk memperbaiki citranya yang sudah ambyar tak karuan. Apalagi hobi gubernur satu ini suka melebihkan anggaran, dan memaikan politisasi dan mayat.
Nah, menyikapi semua catatan negatif yang tak mudah dihapus karena sudah kadung menempel dan berbekas, belakangan ada upaya yang terlihat dilakukan buat menghapus atau setidaknya memperbaiki stigma itu, termasuk yang melibatkan partai Nasdem. Partai yang mengaku nasionalis itu meminta masyarakat menghentikan stigma tentang Anies sebagai sosok yang kadung dianggap sebagai biangnya polarisasi dalam politik itu.
Selain itu, jika dicermati sejak gelaran Formula E yang dianggapnya sukses secara sepihak itu, ada beberapa upaya lain yang tampaknya dimaksudkan untuk memperbaiki citra Anies Baswesdan tapi tampaknya layu sebelum berkembang alias gagal dalam waktu singkat.
Soal Formula E kan sudah jelas. Proyek ini meski berjalan seperti jadwal tapi tidak layak disebut sukses dengan segala kontroversi yang ada. Sampai hari ini masalah commitment fee saja masih tidak transparan, hingga ada cicilan 90 miliar utang commitment fee yang diwariskan ke Pemprov DKI Jakarta untuk dibayarkan pada 2024 nanti.
Selain itu, kelucuan Anies yang terbaru adalah mengganti 22 nama jalan seenak jidatnya sendiri. Bukan salah tokoh Betawinya sih, yang memang berperan dalam banyak bidang bagi negeri ini, tapi perubahan nama jalan itu terbukti akan (atau malah sudah?) menyusahkan banyak orang, tak hanya kaitannya dengan perubahan alamat di dokumen penting seperti KTP, Kartu Keluarga, SIM, dan STNK.
Terus kalau kabarnya kebijakan unfaedah itu sudah dikoordinasikan dengan pihak-pihak terkait, nggak salah kok kalau banyak yang meragukan ucapan Anies itu, karena sudah kerap perkataan dan fakta di lapangan berbeda total.
Begitu lah kinerja sang gubernur, tak heran jika dirinya disebut bapak politik identitas, karena memang menggunakan kelompok intoleran untuk menyerang musuh politiknya. Disamping itu cara kerja pemimpin satu ini juga terbilang absurd dan tak berfaedah
Discussion about this post