Cara berpikir seorang Anies memang membuat banyak orang geleng-geleng kepala. Jika diamati dan dicermati, Anies ini contoh orang yang terkesan mengentengkan suatu masalah.
Hal ini juga terlihat dari respon Anies atas robohnya tembok pembatas tribun dari stadion JIS yang menjadi kebanggaan para kadrun.
Lucunya lagi, dalam keterangan resminya menanggapi soal tobohnya tembok pembatas tribun itu, Anies justru menyebutnya itu proses pertumbuhan seperti analogi sebuah gigi yang akan bertumbuh dengan sendirinya meskipun itu sakit.
“Kalau analoginya ini growing pain, growing pain itu gigi tumbuh. Kalau gigi tumbuh itu dokter tidak akan bilang itu penyakit tapi proses alami sebuah pertumbuhan. Sama seperti ini bagian dari proses alami, kita tumbuh bersama, digunakan lalu ada feedback, ada perbaikan lalu insya Allah nanti akan bisa terpenuhi yang menjadi kebutuhan,” ucap Anies.
Kan….indah sekali rangkaian katanya.
Membaca beberapa lansiran berita online, juga banyak ditemukan jawaban standar bahwa akan meminta pihak pengelola (PT Jakarta Propertindo) untuk memastikan kasus serupa di Stadion JIS dipastikan tidak kembali terjadi.
Perhatikan lagi jawaban standar itu. Tak ada permintaan untuk audit keuangan, cek stadion secara menyeluruh, apalagi minta tanggung jawab penuh dari kontraktornya. Apa nunggu stadion rubuh dulu baru sadar nih orang? Semoga tidak.
Membaca berita robohnya tembok pembatas tribun dan reaksi Anies yang cuma menata kata, memang memiliki auranya sendiri, kebohongan yang dia lakukan menghipnotis masyarakat terutama para kadrun sangat menyanjunginya
Dia memang punya daya magis soal kata-kata, karena buktinya sejak kampanye 2017 silam sampai hari ini masih ada yang percaya. Namun, hanya sebatas itu tampaknya. Kemampuan yang tidak banyak menolong dalam kapasitasnya sebagai gubernur suatu provinsi sekelas Jakarta.
Provinsi yang tidak bisa dibuat bahagia warganya dan maju daerahnya hanya dengan kemampuan merangkai kata-kata, meski sekali lagi anehnya masih ada percaya juga, bahkan sampai ada ketua partai politik yang mau mempertimbangkan sebagai salah satu kandidat pada 2024 nanti.
Discussion about this post