Ada kabar gembira untuk kita semua, setelah dua kali lolos pemeriksaan dengan dramanya. Usai pemeriksaan pertama, Roy Suryo tumbang, muntah dan lemas di kursi roda. Pada pemeriksaan kedua, dia memakai penyangga leher medis. Setelah itu dia kedapatan mengikuti touring di acara Klub Mercy.
Ini sebenarnya menyanggah anggapan bahwa Roy Suryo sakit. Malah video tertawanya yang terbahak-bahak itu viral dan menjadi bahan cibiran. Rasanya orang ini terlalu susah untuk tidak bikin sensasi.
Ibaratnya dia menanam jebatan, sialnya jebakan tersebut malah mengenai dirinya.
Dan ternyata memang benar, Polda Metro Jaya akhirnya memutuskan menahan Roy Suryo tersangka kasus dugaan penistaan agama. Roy Suryo ditahan mulai malam ini.
“Penyidik memutuskan mulai malam ini terhadap Roy Suryo Notodiprojo sebagai tersangka ujaran kebencian ini mulai dilakukan penahanan,” kata Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Endra Zulpan dalam jumpa pers di Polda Metro Jaya, Jakarta, Jumat.
Polisi melakukan penahanan terhadap Roy Suryo karena dikhawatirkan akan menghilangkan barang bukti. Bisa jadi barang bukti yang dimaksud adalah akun Twitter-nya, karena polisi juga menyita akun Twitter Roy Suryo yaitu @KRMTRoySuryo2.
Roy Suryo dijerat pasal penistaan agama dan hate speech dengan pasal berlapis. Dia dijerat pasal 28 ayat 2 junto pasal 45 ayat 2 UU RI No 19 tahun 2016 tentang perubahan atas UU RI No 11 tahun 2008 tentang ITE. Ancamannya adalah paling lama 6 tahun penjara atau denda Rp 1 miliar. Selain itu, dia juga dijerat pasal 156 A KUHP dengan ancaman pidana 5 tahun penjara.
Harusnya kalau mau drama, jangan setengah-setengah. Harusnya konsisten. Awalnya duduk di kursi roda, lalu pakai penyangga leher, lalu tak usah keluar. Kalau pun dipanggil, muka diperban saja dengan alasan terantuk pintu atau ditendang kuda. Ini malah ikutan acara touring, ya ambyar lah. Tertawa terbahak-bahak membawa sengsara.
Sekarang, Roy Suryo sudah ditahan. Mungkin ini adalah kebahagiaan banyak pihak, yaitu dari pihak pelapor, umat Budha yang merasa tersinggung dengan cuitan Roy, dan publik yang memang sudah kesal dengan ulahnya dulu.
Discussion about this post