Kata siapa Jakarta makin maju dan bahagia warganya? Pemimpinnya pun terbukti hanya memilih kata-kata daripada kerja nyata. Warga Jakarta memilih Gabener yang sekarang terbukti tidak bisa kerja.
Pemimpinnya tak bisa memenuhi janji-janji kampanyenya, tetapi di suatu kesempatan ia mencoba ngibulin masyarakat Indonesia bahwa ia telah berhasil, padahal semuanya tidak ada yang terwujud. Sangat jelas kalau Gabener yang satu ini memainkan politik keberpihakan kepada kemunafikan. Mau berkata apa lagi? Dimasa jabatannya yang akan berakhir, tak ada kemajuan berarti bagi Jakarta. Hanya Citayam Fashion Week saja yang dibanggakan dan semu.
Gabener itu pasti sadar sesadar-sadarnya bahwa ia hanyalah bermain-main dalam memainkan perannya. Gabener tak akan bisa mau serius melakukan pekerjaan yang sangat bermanfaat untuk warga. Maka karena itulah Gabener ini meledek para warga dengan cara bermain kata-kata. Iya, Gabener bermain kata-kata dengan sangat nyata. Nama-nama jalan pun diubah seenak udelnya, karena nama jalan itu kan kata-kata juga, maka itulah permainannya. Dan sekarang Rumah Sakit diubah menjadi Rumah Sehat.
Banyak yang gerah, tetapi Gabener justru mungkin hanya tertawa-tawa. Dan bahkan mungkin saja ia menertawai para pemilihnya yang memang sulit berpikir sehat karena itulah salah pilih. Para pemilihnya ini sudah malu, tapi malu itu disembunyikan dengan banyak diam atau mengurus masalah lain. Mereka menutup mata atas kinerja Gabener yang amburadul. Nol Besar sangat besar.
Warga berharap rumah DP nol rupiah bisa terwujud sehingga warga Jakarta benar-benar merasakan kebahagiaan, apalagi memasukkan kebahagiaan ke dalam hati orang-orang mukmin adalah berpahala besar, dan itulah ciri mukmin juga, tetapi Gabener ini tidak melakukannya, maka bisa dilihat bahwa agama hanya topeng belaka untuk bisa meraih kursi gubernur.
Gabener ini kan anak perempuannya tidak memakai jilbab, tetapi para pemujanya diam saja, justru malah memaksakan jilbab kepada rakyat biasa. Sungguh benar-benar Gabener. Para kadrun ini tutup mata atas fakta bahwa Gabener pujaannya sesungguhnya tidaklah beriman-iman amat.
Sudah cukup kata-kata adalah jualan yang sangat membuai yang telah dimainkan oleh Gabener ini. Sekarang Gabener ini mau menuju ke arena pertarungan capres-cawapres 2024, jika masih banyak rakyat yang bodoh, maka Gabener ini bisa berkuasa lebih luas lagi, dan itulah kehancuran Indonesia, akan banyak chaos yang bisa terjadi karena dipegang oleh orang yang gabener, orang yang hanya pandai bermain kata-kata, yang bekerja hanya demi kepentingan para bohirnya, dan bohirnya pun punya kepentingan kepada elit global yang berusaha mengontrol dunia ini.
Discussion about this post