JIS menjadi sejata mutakhir Anies dalam menjual citranya. Untuk apa lagi jika ingin dianggap sebagai pemimpin yang berhasil. Yang punya karya nyata, berupa sebuah bangunan atau infrastruktur besar. Yang akan tetap ada, walaupun Anies sudah tidak lagi menjabat sebagai gubernur.
Dan sekarang dia membangga-banggakan sarana transportasi modern di DKI Jakarta seperti MRT. Tapi, Anies nggak bisa mengklaim MRT ini sebagai hasil kerja sendiri, karena publik tahu sejak kapan MRT itu dibangun dan oleh siapa. Beda dengan stadion JIS. Anies bisa mengklaim seakan dirinya sendiri yang membangun sejak awal. Padahal rencana pembangunannya sudah ada sejak era Gubernur Fauzi Bowo.
Pokoknya Anies membuat stadion JIS itu identik dengan sosok dirinya sebagai seorang pemimpin. Nama itu penting dalam pembentukan citra ya. Supaya terus diingat dan melekat di dalam benak publik. Anies lah yang menciptakan nama Stadion JIS untuk menggantikan nama Stadion BMW. BMW ini sendiri merupakan singkatan dari Bersih Manusiawi Wibawa.
Sejak saat itu, nama stadion JIS terus dipakai di media. Publik pun mulai akrab dengan nama baru ini. Karena di media ada saja muncul berita progress pembangunan stadion JIS sekian persen gitu. Apalagi di awal tahun 2022 ya. Ketika pembangunan stadion JIS mendekati penyelesaian dan mulai dipakai untuk kegiatan masyarakat, misalnya Festival Beduk menyambut Hari Raya Idul Fitri.
Namun, seiring dengan itu, muncul polemik baru, soal nama JIS. Nama stadion JIS yang memakai Bahasa Inggris dipermasalahkan. Apalagi stadion JIS ini kan dibangun dengan biaya dari APBN. Sesuai dengan Peraturan Presiden (Perpres) Nomor 63 Tahun 2019. Perpres ini mengatur penamaan tempat dan bangunan yang dibuat di wilayah hukum Indonesia.
Sedangkan menurut pihak Anies, yang seperti biasa diwakili oleh Wakil Gubernur Ariza, penamaan stadion JIS tidak memakai Bahasa Indonesia karena Jakarta ingin sejajar dengan kota-kota lain dunia. Kata Ariza, Jakarta sudah menjadi kota internasional. Sesuai dengan harapan pencitraan Anies sebagai calon presiden yang mendunia, gitu kaan?
Mengganti nama stadion JIS, memang akan bikin susah Anies. Karena nama JIS sudah kadung digembar-gemborkan ke seluruh rakyat Indonesia. Itu sebuah kerja keras berbulan-bulan lamanya. Yang sulit untuk diulang kembali oleh Anies. Memakai nama lain dalam waktu yang sangat terbatas, selama Anies masih menjabat sebagai Gubernur DKI Jakarta. Susah banget dong?
Makanya Anies pun terlihat cuek dengan keramaian para netizen waktu itu, mempermasalahkan nama stadion JIS dalam Bahasa Inggris. Usulan dari para anggota DPRD tadi pun nggak terlalu dihiraukan. Namun, tiba-tiba saja muncul sebuah usulan yang diberitakan di media dengan cukup masif.
Ada usulan untuk mengganti nama JIS menjadi Stadion MH Thamrin. Alasannya, bahwa MH Thamrin adalah seorang pahlawan nasional, seorang tokoh Betawi, seorang penggila bola dan punya visi sepakbola modern Indonesia. MH Thamrin membuat sepakbola menjadi medium gerakan kebangsaan.
Begitu lah sifat dari seorang pemimpin yang serakah akan ketenarannya. Ingin mempercantik citranya sebelum masa jabatannya berakhir.
Discussion about this post