Mendekati Pemilu 2024, satu persatu partai pun sudah mendaftarkan diri ke KPU untuk memenuhi syarat mengikuti Pemilu 2024. Parpol yang sudah mendaftar pun cukup banyak yaitu 40 partai.
Ada partai baru, dan juga partai lama, salah satu partai baru yang mendaftar yaitu Partai Pemersatu Bangsa (PPB), juga partai baru berwajah lama lantaran partai itu didirikan oleh Eggi Sudjana.
Pada Minggu 14 Agustus 2022 kemarin ia mendaftarkan partainya ke KPU.
Dari sini diketahui kalau ternyata si Eggi itu mukanya saja yang garang. Ternyata ia pandai ngelawak juga ferguso. Seperti tanpa bersalah ia mengatakan dirinya akan menjadi Capres pada 2024 mendatang.
“Siapa Capres yang akan diusung oleh PPB?,” tanya wartawan
“Eggi Sudjana,” jawab Eggi dengan nada seperti orang yang tidak tahu diri.
Cadas. Pengen ketawa tapi takut jadi Kadrun. Hehehe
Tidak hanya itu, Eggi juga sesumbar partainya bakal masuk 5 besar perolehan suara terbanyak pada Pemilu 2024 mendatang.
“Soal target, kami berharap yang terbaik. Kami berharap setidaknya masuk 5 besar partai politik (dengan perolehan suara terbanyak), insya Allah. Asumsinya tidak muluk-muluk, karena setiap zaman ada orangnya dan setiap orang ada zamannya,” cuap Eggi.
Pertanyaannya, kenapa Eggi yang mau jadi Capres ini merupakan lawakan?
Karena gak tahu diri banget. Hahaha
Lha hidupnya penuh dengan kekalahan dan kegagalan.
Pertama, ia pernah kalah nyalon Ketua Umum PPP pada 2006 silam.
Kedua, Eggi pernah gagal terpilih jadi Cagub Jatim 2013. Lucunya dia mendapatkan suara terkecil kala itu dibandingkan dengan calon lain yakni hanya 2,5 persen.
Ketiga, pria yang akrab disapa ‘Bang Eggi’ itu gagal menjadi Cagub Jabar 2018 lantaran tidak lolos verifikasi KPU Jabar.
Keempat, nyalon presiden 2014 lewat jalur independen, Eggi gagal. Karena memang gak ada Capres independen. Kwkwkwk
Kelima, anggota PA 212 itu pernah juga nyalon pimpinan KPK pada 2010 silam. Akan tetapi di tahap awal sudah gak lolos seleksi.
Dan keenam, Eggi Sudjana pernah gagal menjadi juru kampanye Prabowo-Sandi. Terbukti Ketua Umum Partai Gerindra tersebut kalah di Pilpres 2019.
Pertanyaannya, kekalahan demi kekalahan dan kegagalan demi kegagalan ini yang mau dijadikan modal utama Eggi buat nyapres?
Asli mau ketawa tapi takut jadi Kadrun. Hehehe
Karena sudah menjadi hukum alam untuk bisa menang di kancah nasional mesti menang dulu di level daerah atau lokal. Seperti atlet bulu tangkis-lah, untuk bisa masuk Pelatnas PBSI maka wajib juara dulu di kejuaraan level daerah.
Kalau di level daerah saja gak pernah menang tiba-tiba masuk Pelatnas, siap-siap saja dibully oleh Kevin Sanjaya, Marcus Gideon, Hendra Setiawan dan Mohammad Ahsan. Karena sudah bisa dipastikan gak akan pernah dapat juara.
Kita ambil contoh yang bagus yakni Jokowi. Sebelum terpilih jadi presiden dua kali, ia sudah berhasil memenangkan pertarungan mulai dari level bawah hinggal level menengah.
Di level daerah, orang nomor satu di Indonesia itu pernah terpilih jadi Walikota Solo 2 periode. Dan di periode kedua berhasil mendapatkan suara sangat tinggi yakni 90,09 persen.
Itu artinya apa? Sebagian besar warga Surakarta puas dengan kinerja Jokowi.
Di level provinsi, Pak De pernah menang di Pilkada DKI 2012.
Padahal lawannya kala itu tidak main-main yakni petahana -Fauzi Bowo yang didukung oleh 9 partai.
Sedangkan Jokowi hanya didukung oleh 2 partai saja, PDIP dan Gerindra. Bisa dia memenangkan pertarungan yang sengit tersebut.
Keberhasilan di 3 Pilkada inilah yang kemudian membuat Jokowi bisa diusung sebagai Capres dan terpilih sebagai presiden.
Sedangkan Eggi, nyalon gubernur Jabar saja tidak lolos administrasi.
Yang kayak gini mau jadi presiden? Hahahaha terlalu lawak.
Discussion about this post