Ada apa dengan hakim yang memvonis Bahar Smith dalam kasus penyebaran berita bohong?
Jaksa penuntut umum (JPU) menuntut Bahar dengan hukuman 5 tahun penjara tapi Bahar hanya divonis 6 bulan penjara.
Hakim menilai selama persidangan habib Bahar bersikap sopan. Hakim membacakan hal memberatkan dan meringankan.
“Adapun yang meringankan bahwa terdakwa bersikap sopan, berterus terang, punya tanggungan keluarga,” kata hakim.
Tapi di samping itu, hakim juga menyatakan ada hal memberatkan dari habib Bahar. Menurut dia, Bahar pernah ditahan dalam perkara lain. Seperti diketahui, Bahar pernah diadili atas kasus penganiayaan dua remaja dan seorang sopir taksi online.
Dengan demikian hakim menjatuhkan pidana 6 bulan penjara terhadap Bahar Smith. Bahar dinilai hakim menyebarkan berita yang belum jelas dan bisa berpotensi menimbulkan keonaran.
“Mengadili, menjatuhkan pidana penjara kepada terdakwa HB Assyaid Bahar bin Ali bin Smith dengan pidana penjara selama 6 bulan 15 hari,” kata hakim.
Ini hakimnya sedang melawak kah? Diskon hukumannya terlalu jauh jika dibandingkan dengan tuntutan dari JPU. Ibarat toko mau bangkrut dan tutup sehingga memberikan diskon 90 persen untuk semua produk. Hakimnya benar-benar luar biasa. Apakah hakimnya takut dengan tekanan massa? Atau jangan-jangan hakimnya takut masuk neraka karena menyakiti ulama adalah dosa besar? Atau takut didemo berjilid-jilid oleh massa pendukung Bahar Smith?
Hanya karena bersikap sopan, maka hukuman diringankan sampai segitunya. Semua maling juga sopan saat jadi terdakwa. Bahkan koruptor yang maling duit negara dalam jumlah besar juga sangat sopan saat persidangan. Para preman dan kriminal bahkan bisa mendadak jadi alim dan memakai pakaian agamis saat disidang. Apakah gara-gara itu hukumannya harus diringankan?
Padahal tadi sudah dikatakan, Bahar Smith pernah gebuk dua remaja dan sopir taksi online. Masa gitu dibilang sopan. Maki-maki presiden masa dibilang sopan. Ini hakim beneran lucu.
Harusnya hakimnya berani berkata bahwa dengan status Bahar sebagai seorang habib atau ulama, seharusnya dia fokus membimbing umat, tetapi malah menggunakan powernya untuk mempengaruhi massa pendukungnya yang bodoh untuk berbuat onar dan melanggar hukum, sehingga hukumannya harus diperberat.
Hakimnya malah konyol dan memberikan diskon hukuman. Apa ini dalam rangka memperingati hari kemerdekaan tanggal 17 Agustus? Mentang-mentang banyak cafe dan resto berikan diskon gede, hakimnya juga tak mau kalah.
Hakim sudah berkali-kali memimpin sidang, harusnya tahu kalau semua terdakwa menjadi sopan karena ada maunya. Kalau mereka beringas dan kasar, pasti hukuman diperberat makanya mereka jadi anak kalem dan alim. Begitu bebas, hahaha, pasti kumat lagi kelakuannya. Masa hakim tidak tahu yang begini sih? Hakimnya mikirin apa sih? Kan, tidak mungkin hakimnya masih magang dan tak bisa melihat situasi.
Jelas-jelas Bahar pernah melakukan tindakan melawan hukum. Menganiaya orang lain. Itu tadi dikatakan faktor yang memberatkan, lantas hukuman malah dikurangi habis-habisan. Saya tak paham di mana letak logikanya.
Kalau begitu, silakan semua terdakwa yang sedang menunggu giliran disidang, request agar sidang dipimpin hakim ini atau minimal supaya dapat hakim ini. Hakim ini baik banget. Hanya dengan bersikap sopan, bertutur kata santun, murah senyum, bila perlu menunduk dan sungkem. Hukuman mungkin bisa diringankan sampai 90 persen.
Semoga saja JPU mengajukan banding. Ini sudah tak beres. Kalau vonis 2 tahun, masih bisa ditoleransi. Tapi vonis 6 bulan, ini lucu. Tentu ini mengingatkan kita akan kasus di mana seorang ibu-ibu di Sumut mengeluhkan suara toa masjid, tapi dipersekusi, diintimidasi dan kemudian dihukum 1,5 tahun penjara. Sedangkan massa yang merusak belasan kelenteng hanya dipenjara sekian bulan saja.
Ingat lagi kasus Ahok. Dia kurang sopan apa coba? Kooperatif dan tidak berulah. Tapi tetap saja divonis 2 tahun. Sejak kapan kesopanan bisa menjadi faktor yang meringankan vonis segitu besar?
Kadang netizen di media sosial sering bilang hukum di negeri ini mirip lawak. Mau bantah, tapi ya gimana lah.
Discussion about this post