Ada yang bilang, cukup pakai nalar dan otak sedikit saja maka kita bisa mencium adanya pengibulan, pembohongan publik atau pemelintiran fakta. Tapi sayang, banyak masyarakat yang masih terlalu bodoh untuk melihat kenyataan, entah itu otaknya dibayang-bayangi janji surga atau ancaman mayat tidak disalatkan. Memang begitulah kenyataannya, banyak yang masih bodoh, apalagi kelompok kadrun yang terkenal goblok sepanjang masa. Ditipu dengan narasi paling konyol pun, mereka tetap percaya.
Baru-baru ini Anies meresmikan 12 rumah susun sederhana sewa (rusunawa) di Jakarta.
Yang menggelikan adalah, Anies mengatakan ini adalah bentuk penuntasan janji politik saat Pilkada 2017. Acara peresmian 12 rusunawa digelar di Rusunawa Penjaringan, Jakarta Utara. 12 rusunawa ini terdiri dari 33 tower dan 7.421 unit yang telah dibangun maupun direvitalisasi sejak 2018.
“Jadi ini semua kami kerjakan karena kami memiliki janji politik. Janji politik itu adalah mengembangkan, memfasilitasi, menyiapkan fasilitas rusun termasuk rusunawa kepada seluruh warga dan memiliki akses yang setara,” kata Anies.
Tidak perlu waktu lama untuk menyadari apa yang dikatakan Anies lalu menertawakannya.
Bayangkan, rusunawa itu program siapa? Itu program Ahok, kan? Warga yang pernah dia gusur direlokasi ke rusun tersebut dengan harga sewa yang sangat murah.
Jijiknya lagi, rusunawa dibilang sebagai janji politik? Bukannya itu yang dulu dilakukan Ahok yang dikritik habis-habisan oleh Anies sewaktu debat cagub? Dengan mulut manisnya, warga dibilang bisa punya rumah sendiri, kasihan kalau terus sewa seumur hidup. Bahkan setelah menang pilkada, Anies janjikan seluruh warga DKI bisa punya rumah sendiri.
Kesimpulannya, janji politik Anies adalah rumah DP nol rupiah yang ternyata menjadi pengibulan besar sepanjang periode kepemimpinan Anies. Yang terbangun cuma sekian ribu unit.
Anies benar-benar tak tahu malu, Anies berani mengatakan apa pun demi citra politiknya. Cara yang dilakukan gubernur terdahulu, pernah dia kecam habis-habisan, tapi kemudian dia gunakan cara itu lalu memuji dirinya sendiri. Ini bukan lagi munafik, tapi sudah tercampur dengan pembodohan publik, pengibulan hingga arogansi karena berani mengklaim itu adalah penuntasan janji politik.
Dan gelinya lagi, selama lima tahun kepemimpinan Anies, masa cuma bisa bangun 7 ribuan unit rusunawa?
Sebagai perbandingan…
Tahun 2017 lalu, sebelum Anies menjabat, Kepala Dinas Perumahan Rakyat dan Kawasan Permukiman DKI Jakarta Arifin mengatakan, saat itu pihaknya sedang membangun 24 tower rusunawa di DKI Jakarta, yang terdiri dari 6.120 unit.
Satu tahun bisa bangun 6 ribuan unit rusunawa, sedangkan Anies hanya bisa bangun 7 ribuan unit selama 5 tahun. Kinerja yang sangat jomplang dan bagai jurang dan langit. Itu pun Anies bangganya setengah mati dan tidak malu dipamerkan ke mana-mana.
Di sini kita bisa menilai, betapa lambannya Anies bekerja. Ini memang dibarengi dengan Anies yang lebih cepat cuap-cuap menata kata. Makanya prestasi abal-abal ini dipelintir, lalu memodifikasi kata-kata agar terdengar sangat bombastis, supaya masyarakat bodoh bisa terbuai dan kagum setengah mati dengan Anies.
Ini orang benar-benar bahaya. Program sendiri kalau sudah gagal atau tidak jalan, dia tak segan-segan menyerobot program orang lain lalu diklaim sebagai hasil kerjanya. Benar-benar kelicikan halus yang dipadukan dengan gurihnya kata-kata yang membuai.
Sungguh kasihan warga DKI yang memilihnya. Diberi janji segurih micin, ternyata rasanya cuma kayak tepung pahit. Diberi janji surga, ternyata cuma sampai di depan gerbangnya saja, tapi tak bisa masuk. Makan tuh gubernur seiman.
Janjinya warga DKI bisa punya rumah adalah pepesan kosong. Ibarat kue bohong, luarnya cantik dan mulus, tapi isinya kosong melompong. Seharusnya jika saat ini Jakarta masih dipimpin Ahok, hasil kerja bisa 4-5 kali lebih banyak. Kemajuan Jakarta bisa 2-3 kali lebih pesat.
Memang Oktober nanti Anies bakal lengser. Tapi 5 tahun tampaknya terbuang sia-sia. Seandainya bukan Anies gubernurnya, Jakarta lebih pesat lagi. Gara-gara kadrun mabuk agama dan gerombolan sampah penjual surga, muncullah pemimpin tak becus dan licik. Yang rugi pun masyarakat menengah ke bawah. Mau dibilang bodoh, kenyataannya memang begitu.
Discussion about this post