Tuesday, January 31, 2023
Hijau Berita
  • Beranda
  • Hukum
  • Ekonomi
  • Politik
  • Opini
  • Olahraga
  • Serba Serbi
No Result
View All Result
Hijau Berita
  • Beranda
  • Hukum
  • Ekonomi
  • Politik
  • Opini
  • Olahraga
  • Serba Serbi
No Result
View All Result
Hijau Berita
No Result
View All Result

Belum bertempur,Ibas sudah berani bicara menang pilpres

20 August 2022
in Berita Lainnya
0
Belum bertempur,Ibas sudah berani bicara menang pilpres

Partai Demokrat dipastikan perlu menjalin koalisi dengan parpol lain karena tak cukup kuat untuk mengusung capres sendiri. Dari berita yang sudah-sudah, kemungkinan Demokrat akan bergabung dengan Nasdem dan PKS membentuk poros sendiri. Selain itu, koalisi yang sudah terbentuk saat ini adalah Koalisi Indonesia Bersatu (KIB) yang terdiri dari Golkar, PAN dan PPP serta koalisi Gerindra-PKB.

BERITA TERKAIT

Ketahuan, Rizal Ramli dan Refly Harun Dkk Ketemu Rizieq

Ketahuan, Rizal Ramli dan Refly Harun Dkk Ketemu Rizieq

31 January 2023
(Kufur Nikmat!!) AHY Sebut Indonesia Tidak Baik-Baik Saja, Annisa Pohan Party Sosialita

(Kufur Nikmat!!) AHY Sebut Indonesia Tidak Baik-Baik Saja, Annisa Pohan Party Sosialita

30 January 2023

Demokrat sampai detik ini belum menentukan langkah politiknya untuk bertarung di Pemilu 2024. Waketum Demokrat Edhie Baskoro Yudhoyono atau Ibas menilai dibutuhkan koalisi besar untuk memenangkan 2024 dan menjalankan pemerintahan.

Ibas mengungkapkan partainya masih membangun komunikasi dengan partai politik lain demi koalisi yang besar, tidak hanya satu atau dua partai.

“Saya yakin komunikasi politik tidak bisa berhenti ke satu dua partai, kita ketahui dari masa periode ke periode, koalisi yang besar pun dibutuhkan. Karena setelah terjadinya pemerintahan di akan datang, ya tentu koalisi-koalisi juga membutuhkan tenaga dan energi yang lebih luas,” kata Ibas.

Menurut Ibas, pemerintahan ke depan butuh gabungan beberapa partai. Sedangkan kondisi politik jelang 2024 masih misteri dan masih cair, bahkan bisa ditentukan di hari-hari terakhir pendaftaran capres dan cawapres.

“Jadi tidak hanya cukup satu dua partai saja yang memerintah, tapi juga diperlukan gabungan antara beberapa partai ke depan,” jelasnya.

Halu.

Belum apa-apa sudah bicara koalisi besar dan berpikir menang. Halu banget. Harusnya Ibas sadar Demokrat itu kurang lebih mirip dengan kartu mati yang tidak punya daya tawar kuat dalam politik. Publik sudah tahu kebobrokan partai ini setelah SBY lengser dari jabatannya. Negara berjalan hampir autopilot, banyak proyek mangkrak, banyak kader yang terlibat kasus korupsi padahal slogan partai adalah ‘Katakan Tidak Pada Korupsi’.

Ingat gak sewaktu Demokrat berkuasa, tidak ada perubahan dan pembangunan yang berarti? Malah masih segar dalam ingatan kita tentang slogan partai yang munafik, padahal banyak dari Kadernya yang bobrok. Hambalang mangkrak sampai sekarang tidak tahu mau diapakan bangunan itu kecuali sebagai monumen prestasi SBY.

Andi Arief menjelaskan maksud Ibas soal koalisi besar untuk memenangkan 2024 dan menjalankan pemerintahan. Partai Demokrat menyebut sudah menemukan satu perahu dengan PKS dan Nasdem.

“Prinsipnya Partai Demokrat sudah menemukan jalan satu perahu dengan PKS dan Nasdem. Tapi nggak cukup bicara itu saja. Kita sudah bicara jauh, kalau capres-cawapres yang kita usung menang, kita juga harus memperluas koalisi itu,” kata Andi Arief.

Halu woi. Belum apa-apa sudah bicara menang. Jangan pikir ini masih periode 2004-2014 di mana Demokrat berjaya dan tak terhentikan. Sekarang Demokrat hanya bisa gigit jari di pojok ruangan merenungi nasib sekarang yang tidak seterang dulu.

Ini namanya mimpi di siang bolong. Rakyat mana yang mau situ jadi presiden atau wakil presiden. Rakyat sudah tak mau lagi melihat ada fenomena mangkrak jilid II. Yang sebelumnya saja sudah membuat negara stagnan selama dua periode. Ini mau ditambah dengan periode lain, sori aja deh.

Apalagi katanya mau bentuk koalisi besar. Kalau Demokrat yang bicara ini, maka perlu dipertanyakan. Tapi biarlah mereka mimpi di malam bolong. Biarkan mereka halu sebebas-bebasnya. Mereka tampaknya merasa masih hidup di era 2004-2014. Halu dipelihara terus sampai sekarang.

Rakyat sudah kapok dipimpin Demokrat selama 10 tahun. Rekam jejaknya sangat buruk. Sebelumnya memang Demokrat dielu-elukan selama 10 tahun. Barulah setelah Jokowi jadi presiden dan membangun banyak hal, rakyat baru terbuka matanya dan sadar kalau Indonesia di bawah kepemimpinan SBY adalah sebuah pembuangan waktu yang sia-sia.

Dan sekarang Demokrat terkesan mau merebut kembali kekuasaan. Indonesia mau kayak dulu? Aduh, sori deh pak. Kita tidak mau lagi. Cukup 10 tahun kita disuguhi drama mangkrak dan prihatin berulang kali. Jangan lagi mereka diberi kesempatan memimpin 5 tahun ke depan, apalagi sampai 10 tahun. Amit-amit.

Indonesia sudah punya Candi Borobudur dan Prambanan yang megah, jangan ditambah lagi dengan candi-candi seperti Hambalang dan lainnya.

ShareTweetPin

Related Posts

Ketahuan, Rizal Ramli dan Refly Harun Dkk Ketemu Rizieq
Berita Lainnya

Ketahuan, Rizal Ramli dan Refly Harun Dkk Ketemu Rizieq

31 January 2023
(Kufur Nikmat!!) AHY Sebut Indonesia Tidak Baik-Baik Saja, Annisa Pohan Party Sosialita
Berita Lainnya

(Kufur Nikmat!!) AHY Sebut Indonesia Tidak Baik-Baik Saja, Annisa Pohan Party Sosialita

30 January 2023
Ejek Indonesia dari Belakang, Terduga Koruptor Beras Anies Pengkhianat Bangsa!
Berita Lainnya

Jangan Tanya Tanggapan Anies Tentang Progres Sodetan Ciliwung, Baginya Terlalu Sepele

29 January 2023
Terimakasih Anies, Jakpro Tak Beri Deviden Selama 4 Tahun
Berita Lainnya

Terimakasih Anies, Jakpro Tak Beri Deviden Selama 4 Tahun

28 January 2023
Anies Dihajar Telak Oleh Video Dirinya Terlihat Ogah Disalami
Berita Lainnya

Anies Dihajar Telak Oleh Video Dirinya Terlihat Ogah Disalami

27 January 2023
Amien Rais Ikutan Bahas Firaun, Gak Ngaca Partainya Dikasih Lolos
Berita Lainnya

Amien Rais Ikutan Bahas Firaun, Gak Ngaca Partainya Dikasih Lolos

26 January 2023
Next Post
Heran Anies selama ini ngerjain apa

Heran Anies selama ini ngerjain apa

Discussion about this post

Berita Populer

Terbukti, Yang Munafik Disini Adalah Gerombolan Kadrun
Hukum

Terbukti, Yang Munafik Disini Adalah Gerombolan Kadrun

by hb
5 January 2021
0

Pembubaran FPI menimbulkan banyak stigma buruk buat pemerintahan dan pihak berwajib, bahkan ada pula yang menghubungkannya dengan kekalahan Ahok dalam...

Read more
Kritik Pemerintah, 10 Tahun SBY Dan Anak Buah Sudah Kerja Baik Untuk Rakyat ?

Kritik Pemerintah, 10 Tahun SBY Dan Anak Buah Sudah Kerja Baik Untuk Rakyat ?

14 January 2021
Keras Kepala! Murnarman Tetap Keras Dengan Pemikiran Pemberontaknya

Keras Kepala! Murnarman Tetap Keras Dengan Pemikiran Pemberontaknya

13 January 2021
Pingin Untung, Kedok Pepo Terbongkar

Pingin Untung, Kedok Pepo Terbongkar

18 February 2021
Ini Loh Buktinya Bahwa Warga DKI Tak Puas Dengan Si Badut

Ini Loh Buktinya Bahwa Warga DKI Tak Puas Dengan Si Badut

17 April 2021

Berita Lainnya

Berita Lainnya

PKS Halu, Sok Partai Bersih, Kini Larang Agama Jadi Alat Politik

26 June 2021
Kelanjutan Kekerasan Yang Dilakukan Waketum Demokrat
Berita Lainnya

Kelanjutan Kekerasan Yang Dilakukan Waketum Demokrat

31 May 2022
Opini

Novel cs Tak Aktif Lagi, Kini KPK dan Polri Kerjasama

16 June 2021
Demi Capres 2024, Anies Bikin Kanal Youtube Sendiri
Berita Lainnya

Demi Capres 2024, Anies Bikin Kanal Youtube Sendiri

17 December 2021
TGUPP Kembali Diterpa Isu Miring, Anies Masih Tidak Malu?
Opini

TGUPP Kembali Diterpa Isu Miring, Anies Masih Tidak Malu?

26 May 2021
Kemana Anggaran Commitment Fee sebesar 560 miliar Yang katanya Udah Dibayar Anies Ke FIA
Opini

Kemana Anggaran Commitment Fee sebesar 560 miliar Yang katanya Udah Dibayar Anies Ke FIA

23 January 2021

© 2021 HijauBerita

No Result
View All Result
  • Beranda
  • Hukum
  • Ekonomi
  • Politik
  • Opini
  • Olahraga
  • Serba Serbi

© 2021 HijauBerita