Sejak mendeklarasikan “Bapak Sumur Resapan” sebagai bakal Capres 2024, Partai Nasional Demokrat (NasDem) tampak mulai jengah dan sedikit baperan menyikapi reaksi publik maupun sindiran yang kerap mengarah pada mereka.
Setelah merasa partainya berjasa pada 2014 silam, karena Surya Paloh saat itu dengan cepat membuka diri guna mendukung pencapresan Jokowi, ada lagi tanda kebaperan NasDem, yang tidak tanggung-tanggung, langsung disuarakan oleh sang ketua.
Semua bermula dari absennya Presiden Jokowi dari kegiatan perayaan HUT NasDem, karena bertepatan Jokowi harus menghadiri KTT ASEAN di luar negeri. Sedianya Jokowi direncanakan tetap memberikan video berisi sambutan, yang akan ditayangkan pada acara HUT NasDem tapi sampai akhir acara, menurut lansiran CNN Indonesia tak ada tayangan berisi ucapan selamat dari Jokowi itu.
“Ah jujur saja, Pak Jokowi belum sempat mengucapkan itu. Ya, mudah-mudahan akan, tidak lama. Kita pahami kesibukan beliau,” kata Bang Paloh di Jakarta Convention Center, Senayan, Jakarta Pusat, Jumat (11/11).
Kalau belum terasa kebaperannya, coba simak ucapan lanjutan ini:
“Tanya sama Pak Jokowi, masa tanya sama NasDem. Kenapa Pak Jokowi enggak kirim video? Ini kan hari ultah NasDem. Mau dikirim video, ah itu bagus. Kalau enggak dikirim video mungkin karena kesibukan,” ujar Bang Paloh dengan nada (seperti) kecewa.
Mungkin Bang Paloh sedikit iri dengan kehadiran Jokowi pada ulang tahun Perindo dan Golkar, dimana pada kedua momen itu Jokowi memberi sambutan langsung dan terkesan sangat menikmati kebersamaan dengan para tamu undangan dan pejabat teras Perindo maupun Golkar.
Apalagi jadwal ajang KTT ASEAN 2022 sebenarnya sudah diketahui sejak lama. Presiden Jokowi juga nggak perlu ditanya dulu mau datang ke acara KTT Asean atau hadir di ulang tahun NasDem kan? Jadi sebaikmya memang NasDem sekarang hanya perlu berharap belas kasihan Jokowi, agar beliau menyempatkan diri mengucapkan selamat pada perayaan HUT NasDem yang sudah lewat.
Namun, kalau misalnya nggak sempat, ya kudu dimaklumi, meski nggak perlu juga sebenarnya disampaikan di depan umum kayak begitu. Maksudnya apa coba, curhat kalau nggak ada ucapan dari Jokowi? Apa biar muncul kesan kalau Jokowi sedang pilih-pilih teman koalisi mana yang mau didatangi, tapi juga ada yang dicuekin?
Ah, sudahlah, Bang Paloh. Santai saja kalau nggak diucapin ultah partainya. Saya saja santai kok meski nggak pernah terima ucapan dari Jokowi dan SBY, meski saat coblosan Pilpres saya terbilang berjasa karena pernah memilih mereka.
Kalau mau sedikit membalas, coba Bang Paloh maju sebagai bakal Capres 2024, siapa tahu menang dan bisa membalas ke PDIP pas ulang tahun nggak usah kirim ucapan atau nggak perlu datang meski diundang. Wani ora maju dhewe, Bang? Hahaha…!
Discussion about this post