PKS merupakan partai paling unik sedunia. Karena partai ini katanya partai dakwah tapi kelakuan kadernya malah melanggar norma asusila.
Seperti kadernya Arifinto yang juga anggota legeslatif periode 2009-2014. Saat sidang paripurna DPR 2011 silam, ia malah asik nonton film bokep di tablet miliknya.
Terakhir, ia menjadi bulan-bulanan media. Hingga namanya begitu viral kala itu. Viral karena hal buruk.
Arifinto pun memutuskan untuk memundurkan diri dari kursi anggota dewan karena sudah gak kuat lagi menanggung malu.
Untuk menyambung hidup, ia kembali menggeluti bisnis lamanya yakni bisnis di bidang percetakan.
“Saya hanya bisa bisnis percetakan. Seandainya saya bisa bisnis gula saya pasti akan bisnis gula, tapi sayangnya saya tak bisa,” ujarnya waktu itu dengan nada merendah.
Lantas, siapa yang menggantikan posisinya di senayan tersebut? Ternyata tidak lebih baik dari Arifinto yakni Mardani Ali Sera.
Dan dengan adanya kasus ini, sudah selayaknya lirik lagu Iwan Fals ‘Wakil rakyat seharusnya merakyat, jangan tidur waktu sidang soal rakyat’ diganti menjadi ‘Wakil rakyat seharusnya merakyat, jangan nonton bokep waktu sidang soal rakyat’. Hahaha
Lalu, apa keunikan PKS lainnya?
Suka halu (sinasi) ferguso.
Sebagaimana kita ketahui bahwa perolehan suara partai ini gak pernah masuk 3 besar nasional. Biasanya berada di urutan ke-6 atau 7. Paling banter PKS hanya berada di urutan ke-4 perolehan suara terbanyak. Itu waktu berkoalisi sama SBY dulu yakni pada Pemilu 2009.
Pada Pemilu 2014 turun lagi ke posisi ke-7.
Eh baru-baru ini presidennya Ahmad Syaikhu malah mengatakan, tahun-tahun depan PKS akan memimpin negeri ini. Kwkwkwk
Untuk mewujudkan itu semua, seluruh kader diminta agar bersiap-siap meneruskan estafet kepemimpinan bangsa.
Asik…
“Jika hari ini kita oposisi, mudah-mudahan di tahun-tahun depan, kita dipercaya memimpin negeri ini,” ujar Syaikhu dengan nada seperti tanpa bersalah.
Selanjutnya, apa tanggapan warganet terkait perkataan Presiden PKS itu?
“Mimpi sih, gak dilarang,” ujar pemilik akun Twitter Pn09 @Pn097
Hahaha
“Ayo tunjukan kualitas dan prestasi anda. Jangan cuma sekitar selangkangan doang. Jangan cuma nyinyir kinerja pemerintah. Biar kami tidak ragu menentukan pilihan,” lanjut pemilik akun Twitter @Caswito8491 yang masih ragu memilih PKS.
Yang gak kalah koplaknya, PKS mau memimpin negeri ini tapi gak punya Capres ferguso.
Pertanyaannya, emang bisa semacam itu? Ibarat Jokowi yang jadi presiden tapi NasDem yang jadi partai penguasa? Kan tidak
Kalau Jokowi yang jadi presiden, ya PDIP dong yang memimpin negeri ini. Karena mantan Walikota Solo itu merupakan kader PDIP.
Jadi sudah kelihatan kan halu-nya Om Syaikhu. Pengen memimpin negeri tapi tidak punya capres sendiri.
Apalagi yang ditarget PKS hanya kursi Cawapres doang. Hahaha
Semakin jauh panggang dari api untuk memimpin negeri ini.
Karena bagaimanapun juga yang disebut pemimpin itu presiden bukan Wapres.
Kecuali presiden di negara Kadrun, bisa jadi Wapres yang mimpin. Bukan presiden. Karena mereka kan suka mikir terbalik.
Eh sudah target cuma jadi Cawapres doang, masih ditolak pula oleh NasDem dan Partai Demokrat.
NasDem jelas tidak mau Aher yang jadi Cawapres Anies ,karena elektabilitasnya sangat-sangat rendah.
Dan kalau Wan Aher yang mendampingi anies, partai yang paling diuntungkan tentu Peakes dong. Karena partai itu yang akan mendapatkan coattail effect. Padahal jelas, tujuan NasDem mendukung Anies adalah untuk mendapatkan suara dari kelompok oposisi yang sebelumnya dikuasai oleh Gerindra.
Dan kalau diperhatikan, jumlah pemilih Gerindra pada Pilpres 2019 lalu memang cukup banyak sih yakni 17,59 juta. Mayoriatasnya saja berhasil direbut NasDem, sudah signifikan untuk menambah suara partai.
Nah kalau yang jadi Cawapres kader PKS, ya PKS doang yang dapat suara dari para mantan Kampret ini.
Itu yang gak NasDem suka.
Mending PKS realistis saja. Gak usah muluk-muluk mau memimpin negeri ini.
Lebih baik berbenah saja dulu.
Ajak kader gak usah korupsi dan ajak kader gak usah selingkuh.
Usahakan kejadian ukhti Pekaes yang selingkuh dengan sesama anggota DPRD di Purworejo pada 2018 silam itu yang terakhir. Serta kejadian Caleg PKS yang cabuli anak kandung di Pasaman Barat, jadikan itu pelajaran yang berharga.
Jangan malah dicontoh.
Kalau semua kadernya sudah berada di jalan yang benar. Gak Cuma gedein nafsu seks dan nafsu berkuasa doang, mudah-mudahan PKS akan menjadi partai besar.
Discussion about this post