Acara reuni 212 tak mau kalah dengan alumni komunitas yang pernah sekolah atau kuliah bersama, dan boleh jadi istilah ini akan turun pamor karena mereka yang secara tradisional menggunakannya untuk temu kangen, merasa jengah jika acara yang sama dilakukan kaum tak jelas.
Mungkin kita perlu mencari referensi, definisi alumni dan reuni ini apakah boleh secara bebas dan tanpa syarat dan kondisi tertentu? Pertanyaan ini perlu diungkap karena mereka yang hanya menghadiri acara beberapa jam saja, merasa wajar menamakan diri sebagai alumni. Bandingkan dengan mereka yang belajar dan menimba ilmu bertahun-tahun, yang boleh menyematkan predikat alumni setelah lepas dari tempatnya belajar atau menimba ilmu.
Makna Alumni
Selintas, perbedaan kata alumni dan alumnus hanya sedikit. Namun, kedua kata tersebut memiliki perbedaan yang akan memengaruhi arti. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, alumni adalah ‘orang-orang yang telah mengikuti atau tamat dari suatu sekolah atau perguruan tinggi’, sedangkan alumnus adalah ‘orang yang telah mengikuti atau tamat dari suatu sekolah atau perguruan tinggi’.
Perkembangan teknologi komunikasi juga sangat membantu proses tersebut diatas. Sekarang di era generasi ke tiga dimana Telepon, Text dan gambar bisa disajikan dalam genggaman mekanisme pengorganisirannya-pun semakin mudah. Bisa dilakukan dengan beberapa cara Group BB, FB dan Twitter.
Setelah mengetahui makna kedua kata tersebut, kita bisa menemukan letak perbedaannya. Alumni adalah bentuk jamak dari alumnus yang menunjukkan banyak orang, sedangkan alumnus adalah bentuk tunggal yang menunjukkan satu orang saja. Dengan kata lain, alumni adalah para alumnus atau kumpulan alumnus.
Reuni
Menurut ahli Etnografi dan komunikasi Amalia Maulana “Kalau di Indonesia dari kecil kita sudah terbiasa dengan grup kultur, tapi kalau di luar negeri mereka lebih individual, jadi mereka lebih kepada tranksaksional. Di luar negeri, masyarakatnya bertemu hanya karena ada urusan. Kalau kita, tidak seperti itu.
Orang Indonesia ketemu bukan karena ada urusan, tapi karena hubungan pertemanan dengan grup kultur. Dari kecil kita sudah mengenal yang namanya keluarga besar dan kita merasa dekat dengan mereka semua.
Nah, ini berbeda dengan situasi di luar negeri. Mereka hanya mengenal keluarga inti. Jadi kita bisa membentuk reuni dengan mudah karena sejak kecil kita sudah terbiasa dengan istilah kumpul-kumpul. Kalau di luar negeri, mereka harus ada tujuan untuk itu.
Kesimpulannya, kebiasaan reuni bermotif selain selaturahmi niscaya ada modus material alias untung rugi, dan tidak kompatibel dengan grup kultur yang dikenal dalam masyarakat kita. Silakan cermati, reuni 212 dan alumni 212 merupakan akualisasi yang mana? Mudah kita simpulkan, mereka melakukan reuni karena ada motif politik, dus dipastikan ada yang berperan sebagai bohir alias cukong.
Discussion about this post