Prabowo Subianto dan Anies Baswedan merupakan tokoh yang digadang-gadang menjadi kandidat Capres 2024. Elektabilitas dan popularitas mereka berada di tiga besar hasil survei beberapa lembaga survei.
Prabowo Subianto telah ditetapkan sebagai Capres oleh koalisi antara Partai Gerindra dan PKB. Sedangkan Anies Baswedan awal Oktober 2022 lalu telah dideklarasikan sebagai Capres yang akan diusung oleh Partai Nasdem. Uniknya pengusung Anies hanya Nasdem dan belum memenuhi ambang batas PT 20%.
Demi menarik perhatian partai politik lainnya, Nasdem dan Anies Baswedan fokus untuk menaikan elektabilitas Anies. Mereka getol melakukan safari politik ke berbagai wilayah di Indonesia. Seperti Jawa Barat, Sumatra dan Papua.
Safari politik merupakan sosialisasi Anies Baswedan, memberitahukan kepada publik bahwa seorang Anies akan maju di Pilpres 2024. Walaupun pada realitanya banyak yang menduga dan menyebut jika Anies telah mencuri start kampanye.
Sampai saat ini Prabowo Subianto dan Partai Gerindra belum melakukan safari politik. Prabowo masih sibuk dengan pekerjaannya sebagai Menteri Pertahanan. Sedangkan Anies Baswedan sudah bebas karena sudah menyelesaikan tugasnya sebagai Gubernur DKI Jakarta pada Oktober 2022 lalu.
Safari politik yang dilakukan bakal calon presiden Partai NasDem Anies Baswedan ke sejumlah daerah saya kira tidak akan mampu menyaingi citra dan kinerja positif yang dimiliki Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto.
Langkah Anies yang gencar safari politik sama sekali tidak menjadi beban berat bagi Prabowo jika keduanya bersaing di Pilpres 2024. Meski saat ini Prabowo belum bersafari menemui warga, namun kinerjanya sudah dapat dilihat masyarakat dalam skala nasional.
Anies selama ini bekerja hanya untuk DKI Jakarta. Sementara Prabowo sudah bekerja untuk nasional. Selain itu safari politik yang dilakukan Anies tidak membawa dampak dan perubahan apapun di masyarakat. Sebab, apa yang dilakukan Anies hanya berdialog yang mudah dilakukan oleh semua orang.
Kalau Anies berkunjung ke daerah-daerah, mengunjungi masyarakat, hanya berkunjung belaka tanpa action, jika hanya bicara, berkunjung, cerita-cerita siapa saja juga bisa.
Idealnya setiap safari politiknya Anies mampu menyelipkan kontribusinya secara nyata dalam membantu perekonomian warga. Misalnya membantu modal, pelatihan manajemen, membantu pemasarannya dan sebagainya. Sehingga masyarakat benar-benar mendapat sesuatu yang nyata di lapangan tidak hanya kunjungan dan obrolan biasa.
Masyarakat Indonesia sekarang ini sudah cerdas. Sambutan yang meriah akan kedatangan Anies harus dilihat lebih seksama. Apakah mereka datang memang ingin bertemu Anies sebagai Capres atau karena ingin mengikuti jalan sehat yang diselenggarakan oleh Partai Nasdem.
Jalan santai yang dilaksanakan Nasdem diberitakan banyak pesertanya. Mereka datang saya kira bukan karena Anies tapi karena hadiah jalan sehat yang sangat menggiurkan.
Discussion about this post