Pemkot Depok memang sangat lucu dan kreatif dalam membuat lelucon. Setelah diserang habis-habisan terkait kisruh SDN Pocin 1, mereka tampaknya sedang mencari berbagai cara agar citra buruknya menjadi bersih kembali.
Walkot Depok dilaporkan, tapi akhirnya minta damai. Padahal awalnya sangat garang, dan ngotot merelokasi siswa SDN Pocin 1 ke dua sekolah yang berbeda. Tapi kabarnya laporan tetap tidak dicabut. Bagus juga sih, sebagai pelajaran agar seorang pemimpin daerah tidak sembarangan membuat kebijakan. Apalagi kita tahu Depok ini dikuasai oleh PKS dan kita tahu PKS itu aslinya seperti apa?
Baru-baru ini, Wakil Wali Kota Depok Imam Budi Hartono mengajak masyarakat membuat video ucapan terima kasih atas hasil pembangunan infrastruktur di sana. Dia berjanji akan membagikan hadiah bagi video yang dinilai kreatif.
“Ayo rame-rame kita bikin video ucapan terima kasih kepada Pemerintah Kota (Pemkot) Depok atas pembangunan infrastruktur jalan maupun bangunan selama 2022,” katanya usai meninjau proyek pembangunan jalan di Kecamatan Sawangan.
Sampai segitunya iming-iming warga supaya dapat pengakuan atau dicap sebagai pemimpin yang memperhatikan nasib warganya. Saking tidak ada prestasinya, sampai harus ngemis ucapan terima kasih dari warga.
Wajar saja warga akan ucapkan terima kasih karena ada hadiahnya. Kalau tidak ada hadiahnya, warga bakal ogah. Capek-capek ucapin terima kasih tapi gak dapat apa-apa. Ini sama persis dengan jalan sehat bersama Anies beberapa waktu lalu. Yang datang membludak, tapi ternyata oh ternyata. Ada hadiahnya. Gede. Paket umroh, sepeda motor dan mobil. Siapa yang tidak ngiler dengan hadiah sebesar itu?
Hadiah yang cuma sepeda doang pun, yang datang bisa ribuan. Apalagi kalau hadiahnya motor dan mobil. Ini namanya euforia palsu. Rame karena ada hadiah. Kalau tidak ada hadiah, warga pasti lebih memilih tidur di rumah.
Tapi itu tidak akan menghapus jejak kisruh dan polemik yang dibuat oleh Walkot Depok. Warga sudah paham kelakuan mereka. Semoga saja warga sadar dan jadi lebih pintar supaya partai PKS ini tidak lagi mencengkeram Depok dengan janji manis yang tidak membawa kemajuan apa pun.
Dan lucunya lagi, Walkot Depok Mohammad Idris mengklaim penyelesaian polemik SDN Pocin 1 merupakan hasil kinerjanya melobi pemerintah pusat untuk membangun ruang kelas baru di SDN Pocin 5.
“Alhamdulillah, RKB (ruang kelas baru) akan dibangun oleh pemerintah melalui Direktorat Jenderal Cipta Karya Kementerian PUPR dengan anggaran yang bersumber dari APBN Tahun Anggaran 2023,” kata Idris.
Awalnya, dia mau merelokasi siswa SDN Pocin 1 ke SDN Pocin 5. Tapi karena gedung sekolah tidak bisa menampung semua siswa, makanya sebagian dipindahkan ke SDN Pocin 3.
Walkot Depok melakukan komunikasi dengan pemerintah pusat agar memberikan bantuan untuk pembangunan RKB di SDN Pocin 5.
Ini juga sangat memalukan sebenarnya. Ketua Fraksi PDIP DPRD Kota Depok Ikravany Hilman, tindakan Mohammad Idris tidak masuk akal.
Urusan pendidikan adalah hal yang wajib dilakukan oleh pemerintah daerah.
“Padahal 2023 dia anggarkan Rp 60 miliar untuk pembangunan alun-alun. Untuk urusan yang nggak wajib dia bela belain tuh, untuk urusan yang wajib dia ngemis-ngemis ke Pemerintah Pusat, kan malu-maluin kalau benar,” kata Ikravany.
“Pembangunan ruang kelas baru di SDN Pondokcina 5 kan hanya lima sampai enam kelas, masa bangun alun-alun Rp 60 miliar bisa, bangun ruang kelas harus ngemis, ini kan memalukan,” kata Ikra.
Maklum lah, PKS kan gitu. Yang tidak penting malah disanggupi. Yang penting malah dibikin banyak alasan dan malah bikin masalah.
Dalam cuitannya di Twitter, Guntur Romli membeberkan alasan Pemkot Depok ngotot melakukan relokasi.
“Kan buat politisasi masjid untuk pencitraan Wali Kota Depok yg dr PKS. Sah-sah saja bangun masjid, tapi ini kok sampe mau gusur sekolah. Jangan-jangan ada agenda panjang menelantarkan sekolah-sekolah negeri, agar sekolah-sekolah versi PKS yg berkembang,” katanya.
Pemkot Depok, sesudah bikin polemik, sekarang malah mau cuci bersih dan tak malu minta bantuan pemerintah pusat demi ambisinya. Memang sih tidak tahu malu.
Discussion about this post