Partai Ummat menjadi satu-satunya partai politik yang tidak lolos sebagai peserta pemilu 2024. Selain membuat tudingan dan konspirasi aneh yang kabarnya bersumber dari info A1, Partai Ummat juga mengajukan gugatan sengketa ini ke Badan pengawas pemilu atau Bawaslu terkait dengan keputusan KPU yang tidak meloloskan Partai Ummat.
Jadi dalam gugatan tersebut, Partai Ummat dikabarkan akan membawa sangat banyak bukti. Alat buktinya ada 57, flashdisk ada 16. Tapi 16 itu mewakili lebih dari 6.000 alat bukti termasuk juga ada video dan segala macam.
Sebanyak itu kah?
Apakah kalian percaya?
Kalau saya sih, patokannya gini deh. Kalian masih ingat dengan sengketa hasil pemilu 2014 lalu? Kubu Prabowo kalah, tapi tidak mau terima kekalahan. Hasil quick count memenangkan Jokowi tapi kubu Prabowo bikin quick count tandingan yang memenangkan dirinya. Kalian tentu tidak akan pernah lupa dengan adegan fenomenal sujud syukur bersama. Selain itu, kubu Prabowo juga menggugat hasil pemilu ke MK.
Ketika Prabowo dan Hatta tiba di MK, dia menyapa pendukungnya.
“Tim hukum kita punya bukti cukup banyak, hampir ada satu juta dokumen, 52.000 saksi, dan kami akan maju ke MK. Karena itu saya minta tenang, pulang dengan baik, mari kita selesaikan puasa dengan baik, merayakan Idul Fitri dengan baik, dengan damai dan sesudah itu kita akan tetap berjuang membela Republik Indonesia,” kata dia.
52.000 bukti? Jangan ketawa dulu.
Bahkan, saat itu kuasa hukumnya sesumbar memiliki bukti sampai 10 truk. Wow, amazing. Dan lucunya lagi, anggota tim hukum lainnya mengatakan bukti yang dihadirkan sebanyak 15 mobil lapis baja. Dari 10 truk menjadi 15 mobil lapis baja. Terjadi penurunan yang cukup signifikan. Lagian buat apa bukti di masukkan ke mobil lapis baja? Ini security yang jauh lebih ketat ketimbang pengamanan Presiden AS Joe Biden.
Prabowo juga sempat bilang mereka punya 52 orang saksi dan 1 juta dokumen. Tapi, hingga tim Prabowo pulang dari MK, 15 mobil lapis baja tak kunjung muncul. Begitu juga dengan 10 truk yang pernah disebutkan. Tim Prabowo hanya menyerahkan 60 alat bukti dalam 3 bundel dokumen saat pendaftaran.
Cuma 3 bundel dokumen. Ini mungkin dikompres pakai aplikasi WinZip.
Jadi begitu Partai Ummat bilang ada 6.000 bukti, saya langsung tertawa terkekeh-kekeh. Jalan ceritanya kok mirip ya? Apakah sutradaranya sama dan sudah kehabisan ide untuk cerita yang lebih menarik?
Partai Ummat berlagak jadi partai besar. Kalah tapi gengsi dan malu, tak mau mengakui kekalahan. Egonya tinggi sehingga membuat tudingan bahwa partainya dijegal. Partai kecil kok dijegal? Tidak dijegal juga bakal ambruk sendiri. Tidak perlu dilirik juga akan jatuh sendiri. Partai kecil kok ditakuti, justru biasanya ditertawai karena kocak dan lucu.
Partai Ummat ini ibarat secuil garam yang ingin menggarami lautan luas. Partai Ummat tidak ada efek apa pun buat politik Indonesia. kalaupun diloloskan oleh KPU, di pemilu nanti peluang menangnya paling hanya 0,1 persen. Dijamin tidak akan dapat kursi di DPR. Bahkan hadiah hiburan pun tidak akan didapatkan.
Bukan cuma hiperbola mengenai bukti yang akan dipakai untuk menggugat KPU, Partai Ummat juga mengajak seluruh kader dan simpatisan untuk menggalang dana supaya Partai ini lolos menjadi peserta Pemilu tahun 2024.
Dana itu dipakai untuk membiayai 30 lebih pengacara untuk berjuang membatalkan keputusan KPU. Alasan lainnya adalah Partai Ummat bukan partai besar, sedangkan mengurus perkara di Bawaslu butuh dana besar.
Yaelah, kenapa harus 30 pengacara? Kan bisa sewa satu pengacara.
Amien Rais bahkan juga ikutan ngemis dan mengajak semua kader dan simpatisan menggalang dana.
Harusnya sih, Partai Ummat merekrut orang yang lebih meyakinkan dan kredibel untuk menggalang dana. Jangan suruh Amien Rais. Jalan kaki dari Jakarta ke Jogja saja belum dilakukan. Bagaimana orang mau percaya saat dia minta sumbangan? Tidak ada yang bakal percaya.
Untung tidak bilang mereka punya bukti dokumen satu kapal kontainer atau saksi 7 juta orang. Intinya, kalau pun partai ini lolos sebagai peserta pemilu, hasilnya sama saja. Tetap gagal lolos ke Senayan.
Kabar terakhir, Partai Ummat diberikan kesempatan untuk verifikasi ulang.
Discussion about this post