Koalisi Perubahan belum terbentuk. Koalisi ini mulai terlihat layu sebelum berkembang. Terlihat jelas Anies hanya jadi mainan politik. Anies hanyalah boneka, yang tak berdaya mempersatukan ego tiga partai yang masing-masing punya kepentingan sendiri. Anies bahkan rawan dan belum pasti bisa melaju mulus sebagai capres.
Partai Demokrat dari awal sungguh berharap AHY bisa dideklarasikan Koalisi Perubahan sebagai bakal cawapresnya Anies.
Waketum NasDem, Ahmad Ali menyampaikan harapan itu belum dibicarakan di internal dan juga dengan Anies.
“Kita berharap bahwa Koalisi Perubahan yang akan diusung ini membicarakan untuk hal yang lebih besar. Sejak awal kita bersepakat koalisi ini untuk membentuk koalisi yang setara, tidak ada orang yang memaksakan kehendaknya dalam koalisi ini,” kata Ali.
Dia mengatakan Nasdem juga berdiskusi dengan PKS dan Demokrat ketika mengumumkan Anies sebagai calon presiden. Dia berharap ada kesinambungan dalam diskusi terkait koalisi.
“Kalau kemudian ada partai yang membuat syarat kadernya harus menjadi calon wakil presiden misalnya, dan itu menjadi suatu aturan maka saya pastikan koalisi ini akan bubar. Jadi karena sampai hari ini kita belum membicarakan itu. Anies belum membicarakan itu,” katanya lagi.
Bubar sodara-sodara sekalian.
Silakan mereka ngotot masing-masing. Demokrat ngotot AHY harus jadu cawapres. PKS juga ngotot maunya Aher yang jadi cawapres. Nasdem kelihatan ogah dan tidak sreg dengan komposisi ini, sampai harus mengancam koalisi akan bubar.
Di antara Aher dan AHY, AHY yang AHY paling minim pengalaman dalam pemerintahan. Aher setidaknya pernah menjadi gubernur meskipun kerjanya juga tidak begitu jelas. AHY pernah jadi apa? Jadi Ketum saja karena ada unsur keberuntungan efek dari anak SBY. Kalau tidak, AHY akan jadi pecundang yang lebih parah dari Amien Rais. Disuruh jadi ketua RT dulu, AHY tak mau dan gengsi, malah mau langsung jadi wakil presiden. Dasar orang tak tahu diri, tak punya cermin di rumah.
Kode berikutnya dari Nasdem adalah Ahmad Ali mengungkapkan partainya bakal mendeklarasikan bakal cawapres pendamping Anies. Deklarasi diperkirakan akan dilakukan pada Februari mendatang.
“(Deklarasi) Februari, jadi Nasdem akan deklarasi Anies dengan pasangannya. Entah dengan partai apa itu saya nggak tahu. Februari, tapi saya tidak tahu dengan partai apa,” kata Ali.
Yang menarik adalah, Ali mengaku belum dapat memastikan apakah Nasdem akan menggelar deklarasi bersama Koalisi Perubahan, bisa saja deklarasi dilakukan dengan partai politik di luar Koalisi Perubahan.
Jadi ceritanya sudah mulai ngambek-ngambekan nih? Kalau bicara ada peluang memisahkan diri, artinya ada sedikit atau banyak problem di belakang layar. kalau komitmen penuh, tidak mungkin Nasdem bicara peluang deklarasi tanpa PKS dan Demokrat.
Nasdem mungkin sudah hampir kesabaran dan mulai muak dengan drama dari Demokrat dan PKS. Tiga partai ini sebenarnya sama saja, sedang tarik ulur dan memproduksi dramanya sendiri. Nasdem merasa sudah banyak berkorban dengan tidak mengusung kadernya. Anies terpilih. Demokrat maunya AHY, PKS maunya Aher. Tidak fair menurut Nasdem.
Tapi di sisi lain, Nasdem juga pintar. Nasdem mengusung Anies karena tahu elektabilitas Nasdem saat paling rendah dibandingkan PKS dan Demokrat. Dengan mengusung Anies, Nasdem punya posisi tawar politik yang lebih menguntungkan. Prabowo dan Ganjar tak bisa digaet, dengan demikian siapa pun yang diusung oleh PKS dan Demokrat pasti levelnya di bawah Anies. Nasdem dengan elektabilitas terkecil bisa mengatur dua partai ini.
Akhirnya terjadi ribut-ribut bagi jatah kekuasaan. Masing-masing punya agenda. Silakan cakar-cakaran sepuasnya. Bila perlu bubarkan diri saja agar pemilu lebih sejuk. Tanpa Anies, pendukungnya bakal banyak yang nganggur. Setidaknya pemilu lebih adem dan tidak parah. Di belakang Anies, ada kelompok intoleran merangkap salesman agama yang haus omzet. Mereka mainnya kasar dan frontal. Tanpa itu semua, suhu politik lebih adem, mendekati sejuknya ruangan ber-AC. Ada Anies, suhu politik seperti di dalam sauna.
Bagaimana kalau Koalisi Perubahan bubar? Mungkin PKS akan kembali bersama Gerindra. Sedangkan Demokrat bisa gabung ke KIB. Anies? Masa bodo dia mau ngapain.
Discussion about this post