Belum percaya dengan serba-serbi penpengelolaan APBD DKI oleh tim buzzer capres the best of the best? Di era jahiliyah lima tahun belakangan itu, Jakarta benar-benar dibuat acak adut. Ini ada fakta yang tidak bisa diabaikan begitu saja. Fakta itu tak lain dari program abal-abal yang belakangan ditelisik oleh lembaga anti rasuah (KPK), program itu bertajuk Rumah DP nol rupiah.
Dari rekam jejak program rumah DP nol, terkesan ada pembiaran oleh Pemprov hingga legislative menjadi kesal. DPRD DKI Jakarta meminta Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan mengevaluasi betul program yang masuk dalam perubahan Rencana Pembangunan Jangka Menegah Daerah (RPJMD) tahun 2017-2022 terbaru. Mengingat, kondisi pandemi virus corona membuat sebagian perencanaan meleset dari target. Komisi A yang membidangi pemerintahan meminta Anies mengevaluasi sejumlah program yang benar-benar akan masuk dalam RPJMD. Salah satu yang harus dievaluasi, yakni program rumah DP nol rupiah.
Berita di atas dengan terang menggambarkan betapa carut marutnya Gubernur yang meskipun gagal namun dikatakan berhasil itu, tak peduli dengan janjinya sendiri. Karena ketrampilannya menyusun narasi, dia pun mengritik mereka yang berperilaku seperti dirinya, namun tidak menyebut siapa yang dia kritik itu. Barangkali hanya kaum waras yang mengira Anies menargetkan dirinya sendiri, berbeda dengan tim buzzernya, mereka justru menyebut Anies baik-baik saja, dan justru pihak lain yang menyebut Anies tidak seperti dugaan mereka.
Fraksi Partai Solidaritas Indonesia atau PSI DPRD DKI Jakarta mengkritik realisasi program rumah DP 0 Gubernur Anies Baswedan yang masih jauh dari target. Pada awal kampanye, Anies berjanji bakal membangun 250 ribu unit rumah dengan uang muka Rp0, tapi realisasinya baru 942 unit.
“Ini, kan, salah satu janji utama kampanye Pak Anies. Apalagi waktu debat pilgub sangat percaya diri sekali, jadi, ya, hal ini harus dipenuhi, dong, kalau mau konsisten dengan janjinya,” ujar Anggota Komisi B DPRD DKI Jakarta dari PSI, Anthony Winza, dalam keterangannya, Jumat, 11 Februari 2022.
Satu fakta lagi bahwa publik harus mewaspadai, jangan sampai petualang yang satu ini diberi kesempatan. Jika dia berhasil ketika mencalonkan diri di kontestasi pilpres, habislah Indonesia. Program Indonesia maju yang dicanangkan pendahulunya bisa diobrak-abrik menjadi Indonesia terbelakang.
Discussion about this post