Anies Baswedan, selain pintar menata kata dan ngeles, dia juga kadang pintar menyampaikan sebuah kode tersembunyi yang ada kaitannya dengan politik.
Anies belum lama ini memberikan tanggapan terkait dengan keberadaan Kereta Api Argo Parahyangan yang membawanya pulang menuju ibu kota.
“Kembali ke Jakarta dengan naik Argo Parahyangan, kereta yang penuh kenangan dan terus menjadi pilihan bagi begitu banyak orang. Kereta ini telah membuat perjalanan jadi pengalaman,” kata Anies.
Dalam cuitannya itu, Anies terlihat membagikan foto saat dirinya menaiki KA Argo Parahyangan. Terlihat dia berada dalam gerbong eksekutif dan duduk di dekat jendela. Seorang penumpang pun tampak meminta foto bersama dengan Anies.
Bukan cuma itu, Anies juga mengaku ke depannya berharap dan ingin tetap menaiki KA Argo Parahyangan.
“Semoga Argo Parahyangan yang menyenangkan ini tetap bisa kita naiki di tahun-tahun yang akan datang,” kata Anies sambil membagikan foto dirinya membaca buku di kereta.
Sudah paham gak di bagian mana kode politik yang disampaikan Anies? Ada di harapan kereta Argo Parahyangan tetap bisa dinaiki hingga di tahun-tahun berikutnya.
Publik langsung menganggap cuitan tersebut seperti sindiran halus terhadap kereta cepat yang akan segera beroperasi.
Sebagai informasi, Kementrian BUMN sedang mempersiapkan operasional kereta cepat Jakarta-Bandung. Rencananya, operasional secara komersial di Bulan Juni 2023. Kereta Cepat ini akan menjadi tonggak bersejarah dalam dunia transportasi Indonesia. Kereta Cepat ini menjadi yang pertama di Indonesia dan bahkan Asia Tenggara. Dengan kereta ini, perjalanan dari Jakarta ke Bandung bisa ditempuh hanya dalam waktu 45 menit.
Tapi di balik itu, proyek ini mendapat banyak kecaman dan protes karena biaya yang terus membengkak dan menyedot APBN. Apalagi kereta ini berasal dari China, maka kalian sudah bisa tebak protesnya bakal seperti apa. Banyak telinga yang menjadi alergi. Banyak isu-isu yang merembes ke mana-mana.
Kembali lagi ke pernyataan Anies tadi. Memang tidak dijelaskan dengan gamblang oleh Anies. Tapi kalau melihat isinya, memang kemungkinan besar Anies sedang memberikan kode kekhawatiran bahwa kereta tersebut akan tersingkirkan oleh kereta cepat. Seolah dia sangat peduli dengan kereta jenis ini.
Staf Khusus Menteri BUMN, Arya Sinulingga menjamin, KA Argo Parahyangan akan tetap beroperasi jika nantinya kereta cepat sudah beroperasi. Menurut dia, kereta cepat akan menjadi pilihan lain bagi masyarakat Jakarta untuk menuju Bandung.
Ini masih mending. Ada yang lebih menarik lagi.
Saat berkunjung ke Kabupaten Bandung, Minggu kemarin, Anies memakai kaos hitam bertuliskan ‘Abdi Nu Ngider, Naha Anjeun Nu Keder’.
Bagi yang belum paham, arti tulisan tersebut kurang lebih memiliki arti ‘Saya yang bepergian, kenapa kamu yang takut’.
Mungkin bagi sebagian orang, itu cuma kaos biasa yang tidak ada maksud apa-apa. Tapi ada satu caption di akun Instagram-nya.
“Wilujeng enjing! Dari Kabupaten Bandung, dari Jawa Barat, kita gelorakan semangat perubahan untuk Indonesia!” begitu tulisnya.
Ini seolah terkait dengan Anies yang datang ke acara jalan sehat yang digelar Nasdem di area Si Jalak Harupat, tapi mendapat penolakan dari warga dari Aliansi Masyarakat Kabupaten Bandung (Amkab) melakukan demonstrasi di dekat sana. Aksi tersebut dilakukan sebagai bentuk penolakan terhadap kampanye yang dilakukan Anies.
Bukan cuma itu saja. Anies juga mendapatkan penolakan saat mengunjungi Sasana Budaya Ganesa (Sabuga) untuk menghadiri acara Youth Festival yang digelar oleh Nasdem. Kali ini yang melakukan penolakan adalah massa dari Gerakan Masyarakat dan Mahasiswa Bandung Lautan Api.
Jadi masuk akal gak kalau penolakan ini membuat Anies sedikit banyak jadi jengkel dan kesal sehingga memakai kaos tersebut?
Tidak biasanya Anies merespon seperti ini. Biasanya Anies kalem dan lebih memilih kabur tidak mau konfrontasi. Tapi lewat kode tersebut seolah Anies ingin menumpahkan apa yang dirasakannya. Dia seolah ingin masyarakat tahu ada sekelompok orang yang takut saat dia bepergian yang dalam hal ini, mungkin adalah melakukan safari politik.
Siapa pula yang takut dengan Anies? Orang yang pintar menata kata, tidak perlu ditakuti. Cukup ditertawakan saja.
Discussion about this post