Namanya Felix Siauw, dia ini adalah dedengkot HTI yang sudah dibubarkan secara legal oleh negara ini. Dibubarkan jelas karena paham mereka anti Pancasila dan cenderung ingin mengganti sistem NKRI.
Felix Siauw menganggap NKRI adalah thogut dan sistemnya dianggap kafir. Thogut itu sendiri bisa diartikan sebagai melanggar batas, berbuat kejam, bertindak sewenang-wenang, melebihi ketentuan yang ada, meninggi dan melampaui batas dalam hal pengingkaran.
Istilah ini diambil dari bahasa Arab, bahasa Felix Siauw yang merupakan mualaf. Mualaf seharusnya menghargai agama sebelumnya, tapi dia malah agung-agungkan agamanya yang sekarang, dengan cara menginjak-injak agama orang lain.
Bukan hanya menginjak agama lain, dia bahkan menginjak-injak dan meludahi ibu pertiwi, tempat dia dibesarkan. Dia meludahi, mengencingi halaman sendiri. Pancasila dan NKRI pun dianggap thagut juga. Inilah yang membuat dia berani berkoar-koar saat itu dengan kejamnya.
Bahkan lebih jauh lagi, Felix ini menghina Presiden Joko Widodo. Presiden yang baik dan seagama sama Felix ini dihina dengan begitu keji. Presiden Joko Widodo pun disebut-sebut firaun. Firaun adalah tokoh antagonis baik tercatat di kitab suci Alkitab.
Sebetulnya dari ratusan Firaun, beberapa Firaun memang terkenal bengis, dan kebetulan dicatat di kitab suci sebagai Firaun yang bengis. Dan inilah yang digeneralisir. Masih banyak firaun yang baik saat Mesir dalam masa kejayaannya. Tapi ya gitu deh Felix.
Otaknya sempit dan tidak punya pemandangan yang luas. Pandangan otaknya hanya sebatas mau ubah negara ini jadi khilafah. Khilafah dianggap jalan yang dikehendaki tuhannya, ya dengan “T” yang kecil, tuhan. Kalau Tuhan, tentu menghendaki hal yang tidak sesempit dan sebodoh Felix.
Dia tidak mendukung sistem NKRI, tapi dia dukung Anies Baswedan dan Prabowo sebagai presiden. Secara mulut dia nggak dukung Prabowo dan Anies. Tapi dia pernah bersama PKS, foto bersama. Lalu dengan Ismail Yusanto juga. Ngapain mereka? Ya pasti ada agenda dong.
Dia sebut pemerintah thagut. Polisi dianggap kafir. Tapi kok dia mau-mau saja diundang ke lembaga yang dianggap kafir olehnya, dan menerima honor dari situ? Dia diundang oleh PLN, meski pada akhirnya dibatalkan.
Tapi jangan lupa, dia pernah khotbah buat para pegawai di Balai Kota DKI Jakarta. Saat itu Anies Baswedan jadi gubernurnya. Diredam isunya, tapi rekam jejak bijital masih ada kok sampai saat ini.
Pejuang khilafah ini memang munafik. Mungkin karena munafik adalah jalan ninjanya. Kalau tidak munafik, dia tidak makan. Mirip banget kan sama Anies Baswedan, kalau dia nggak munafik dan nggak jualan harga diri, dia tentu tidak akan jadi apa-apa.
Felix Siauw, dedengkot HTI pejuang sistem negara anti Pancasila. Buang saja dia ke RRT atau ke Arab. Kalau ke RRT, bisa lenyap. Kalau di Arab memperjuangkan radikalisme, dipenggal. Bukannya syukur tinggal di Indonesia dan hidup baik-baik, dia malah minta disikat.
Discussion about this post