Ini bagian dari proses. Ya diundang sama mas AHY, kita datang. Ngobrol saling update kemarin. Termasuk berbagai cerita tentang pulang dari Istanbul (PKS). Ya ada perjalanan itu, kemudian pertemuan dengan Golkar,” kata Ketua DPP Partai NasDem, Willy Aditya, di Kantor DPP Partai Demokrat, Jakarta Pusat, Kamis (2/2/2023), membeberkan hasil pertemuan tim kecil penjajakan Koalisi Perubahan yang diikuti oleh tim kecil dari ketiga calon pengisi koalisi, Partai NasDem, Partai Keadilan Sejahtera (PKS) dan tentunya Partai Demokrat. Pertemuan tersebut juga membicarakan langkah berikutnya serta bagaimana maju mundurnya pencapresan Anies.
Sebenarnya agak mengherankan ketika pertemuan antara ketiga pihak itu hasilnya masih begitu-begitu saja. Jawaban yang disebut sebagai hasil pertemuan ya masih normatif-normatif saja. Belum ada terobosan.
Padahal sesuai dengan perkembangan, seharusnya sudah ada hal yang lebih konkrit lagi terkait koalisi. Bukankah sebelumnya Partai Demokrat dan PKS sudah menyatakan dukungannya terhadap pencapresan Anies Baswedan? Yang itu artinya, sudah seharusnya bisa lebih maju lagi hasil pertemuannya?
Sudah sepakatnya terkait dukungan kepada Anies sebagai capres, ternyata tidak memberi perbedaan di suasana kebatinan dari ketiga partai politik itu. Masih seperti dulu. Terlihat belum memiliki keterikatan seperti yang selayaknya.
Tapi begitulah bila sebuah kerjasama politik tidak didasari oleh hal yang fundamental. Oleh hal yang bersifat ideologis. Kerjasama yang dibentuk sebagai bentuk mencari menang saja, koalisi yang didasari oleh sekadar mencari keuntungan, terlebih bila kerjasama itu hanya wujud dari politik balas dendam.
Kubu NasDem-PKS-Demokrat itu terlihat masih gamang, penuh keraguan, dan kebingungan. Juga terkesan tidak sepenuhnya yakin.
Ya itu pantas saja. Anies memang tidak meyakinkan. Baik modal rekam jejaknya saat menerima amnah maupun visinya sebagai seorang calon presiden. Hanya teriak-teriak perubahan tanpa isu yang mumpuni. Tapi memang kelasnya Anies ya hanya sebatas itu. Kenangan kampanye dan sewaktu menjadi gubernur DKI Jakarta adalah bukti yang tak terbantahkan.
Kenyataan tersebut tentu memperjelas bahwa Koalisi Perubahan yang sedianya mereka bentuk belum berubah. Masih begitu-begitu saja.
Jika memang sudah sedemikan yakin, seperti terlihat dari apa yang dilakukan Partai NasDem dengan langkah memilih mencapreskan Anies dari jauh-jauh hari, mengapa tidak disegerakan ke tahap yang lebih serius? Kenapa tidak deklarasi saja?
Agar semuanya menjadi lebih jelas. Agar kezaliman itu tidak terus-menerus berlangsung, yaitu tuduhan bahwa ada upaya untuk menjegal pencapresan Anies? Karena nyatanya sejauh ini semua yang terjadi di kubu Anies masih wajar-wajar saja? Anies masih bebas bersafari, partai calon koalisi juga masih berpolitik seperti biasa, relawan dan simpatisan Anies juga tidak ada yang menghalangi saat berkegiatan??
Discussion about this post