Dinamika politik terus terjadi karena beberapa pihak melakukan manuver yang dirasa perlu. Awal Oktober 2022 lalu Nasdem nekad deklarasi Anies Baswedan sebagai Capres. Nah mulai saat itu riak politik sangat terasa meningkatkan tensi politik semakin panas.
PDI Perjuangan sepertinya sangat kesal dengan manuver Nasdem. Partai pimpinan Surya Paloh ini masih bagian dari koalisi pemerintahan Presiden Jokowi. Tetapi nekad deklarasi Anies Capres padahal Anies merupakan antitesa Jokowi.
Partai kepala banteng pun menekan Nasdem agar segera menentukan sikap. Serangan elit PDI Perjuangan agar menteri Nasdem segera mengundurkan diri dari kabinet. Karena deklarasi Anies Capres yang dilakukan Nasdem tidak seiring dengan visi dan misi Presiden Jokowi.
Isu resshuffle menteri yang berasal dari Partai Nasdem terus berkobar. Tanggal 1 Februari 2023 kemarin yang bertepatan dengan Rabu pon kabar resshuffle sangat nyaring terdengar. Apalagi selama ini Jokowi sering melakukan perombakan kabinet pada Rabu pon.
Surya Paloh sebagai pucuk pimpinan Partai Nasdem tentu saja bertanggung jawab penuh atas situasi politik yang menimpa partainya. Sang King Maker langsung melakukan kocekan mautnya.
Hari Selasa 13 Desember 2022 Paloh melakukan pertemuan dengan Luhut Binsar Panjaitan di London Inggris. Pertemuan ini disinyalir sebagai usaha pendekatan Paloh terhadap Presiden Jokowi. Karena sekitar 3 bulan terakhir Jokowi dan Paloh mengalami disharmonis.
Akhirnya pada hari Kamis tanggal 26 Januari 2023 Surya Paloh bertemu dengan Presiden Jokowi sekitar 1,5 jam. Pertemuan ini ternyata berhasil menggagalkan isu resshuffle kabinet pada tanggal 1 Februari 2023.
Pada hari yang sama, elit Partai Nasdem bertemu dengan Sekber Partai Gerindra dan PKB. Kunjungan ini tentu saja bukan silaturahmi kosong, pastinya mengandung manuver politik yang meyakinkan.
Hari Rabu 1 Februari 2023 Surya Paloh bersama 10 elit Nasdem bertemu dengan Partai Golkar di Slipi Jakarta Barat.
Rupanya manuver Surya Paloh ini membuat Partai Demokrat dan PKS panik. Mereka terlihat sangat takut dicampakkan oleh Nasdem. Buktinya Demokrat dan PKS deklarasi dukung Anies sebagai Capres. Konon dukungan resminya akan dilakukan tanggal 24 Februari 2023.
Manuver Nasdem ini seolah memberikan pesan kepada Demokrat dan PKS, sejatinya Partai Nasdem masih diterima oleh partai-partai besar di koalisi pemerintahan. Nasdem masih cukup dekat dengan partai di pemerintahan Jokowi.
Sedangkan Demokrat dan PKS merupakan partai oposisi yang mempunyai jarak dengan partai Gerindra, PKB dan Partai Golkar. Jika dicampakkan Nasdem, Demokrat dan PKS bisa merana di pemilu 2024 nanti.
Discussion about this post