Anies sedang panik, itulah yang saya rasakan saat dia diterpa masalah utang 50 M, yang kemudian muncul surat pernyataan utang yang isinya Anies berutang 92 M. Dia sudah bikin klarifikasi, tapi isinya malah makin offside.
Sebenarnya, prestasi Anies itu bisa diringkas jadi selembar kertas tipis, setengah halaman. JIS dan Formula E. Sisanya hanyalah prestasi ampas yang dikemas dengan bungkusan yang bikin mata tak berkedip. JIS dan Formula E pun bukan prestasi, tapi hanya kendaraan politik Anies untuk mengangkat namanya.
Makanya saya pernah bilang, JIS dan Formula E adalah dua benteng kebanggaan Anies. Dia bisa jual dua hal ini. Tak mungkin dia jual kain waring, seni bambu tak jelas, meresmikan gardu listrik dan seremonial potong kabel udara, sumur resapan dan lainnya.
Tapi dua benteng ini pun ambruk.
Formula E, saya yakin akan ada tersangka. KPK entah sedang menunggu momen atau lagi mengendus, saya tidak tahu persis. Banyak yang kepingin Anies jadi tersangka. Kalau pun bukan dia yang jadi tersangka, ini sudah cukup bikin nama Formula E jadi jelek. Tidak elok memamerkan sesuatu yang sudah ternoda, kan? Formula E sukses, eh ternyata ada penyelewengan atau korupsi. Ibarat pamer baju branded yang dibeli di Prancis tapi sudah kena noda kari kambing.
Apa pun hasilnya, Formula E akan jadi noda buat Anies. Dari awal, proyek ini adalah proyek ambisius yang cuma memenuhi hasrat sebagian orang saja. Bukan demi rakyat. Rakyat hanyalah batu pijakan untuk dikelabui.
Kedua, soal JIS. Berkat konser Dewa JIS, ketahuan kalau JIS tidak sebagus yang diklaim Anies. Memalukan pakai embel-embel stadion internasional tapi infratruktur pendukung minim. PSSI akhirnya bisa bernapas lega setelah sebelumnya disleding karena memutuskan JIS tidak layak untuk laga Matchday antara Indonesia dengan Curacao.
JIS proyek ambisius kedua Anies. Bahkan bisa dibilang paling ambisius mengingat anggaran yang sampai triliunan. Dia pamerkan ke mana-mana. Bahkan dia jadikan tempat lokasi untuk ibadah.
Kebanggaan itu sirna ketika penonton konser mengeluh JIS yang banyak kekurangan. Banyak kisah sedih. Ada yang harus nunggu berjam-jam baru bisa dapat ojek. Ada yang harus jalan sampai berkilo-kilo meter jauhnya. Ada yang harus nebeng mobil damkar. Bahkan katanya ada yang sampai jatuh ke selokan karena tidak hati-hati.
JIS hanya dipuja-puji ternyata hanyalah kamuflase. Dari luar terlihat megah, tapi tidak layak adakan event besar. Untung saja bukan jadi venue Asian Games. Bisa-bisa nama Indonesia jadi makin terkenal. Terkenal karena kejadian memalukan.
Yang terakhir, ini bukan prestasi sih. Tapi lebih condong ke aib. Sampai sekarang isu ini masih simpang siur. Ada dua kubu, yaitu yang merasa ini strategi politik yang sengaja dirancang kubu Anies, dan yang merasa ini adalah narasi untuk menjatuhkan Anies.
Tapi bagi saya, itu tidak penting. Menggunakan isu utang untuk kepentingan politik, tentunya sangat riskan. Kata ‘utang’ sebenarnya cukup sensitif di telinga masyarakat. Kalau ini tujuannya untuk menghancurkan Anies, bisa dikatakan ini berhasil. Tapi kalau ini strategi untuk play victim agar Anies dapat kredit, ini strategi bodoh dan amatiran.
Triple kill ini istilah yang cocok untuk Anies, dihancurkan oleh 3 isu besar. Dua di antaranya adalah kebanggaan Anies untuk portofolio buat Pilpres 2024. Satu lainnya adalah bumbu pelengkap segurih micin, yang bikin gorengan makin lezat.
Saya kadang berpikir, apa yang akan terjadi pada negara ini jika orang seperti Anies sampai jadi presiden? Mungkin bakal suram. Tapi bakal lebih mengerikan lagi.
Masalah utama Jakarta terbengkalai gara-gara dia terlalu sibuk memoles diri sendiri sampai kinclong. Rakyat dilepehin setelah berhasil dikibuli untuk mempercayai dia sebagai gubernur. Proyek mercusuar dia hanya untuk dia sendiri, bukan membawa manfaat untuk rakyat apalagi wong cilik.
Memang segala kemungkinan bisa terjadi dalam politik. Termasuk Anies jadi presiden. Tetap ada kemungkinan. Lihat kembali surat pernyataan yang beredar. Pada poin ke 7. Anies memperlihatkan dirinya yang terlalu ambisius sekaligus tak berpikir panjang. Apalagi mau jadi capres, senekat apa dia nanti?
Discussion about this post