Amerika lagi cari boneka di Indonesia untuk tahun 2024. Saat ini Amerika sedang mengalami kondisi ekonomi yang terpuruk dengan resesi yang begitu tinggi.
Mereka sedang mencari cara bagaimana mengatur negara-negara berkembang untuk menjadi sumber duit mereka dalam mengembangkan ekonomi mereka.
Amerika sendiri hanya mengandalkan koneksi-koneksi dengan negara lain untuk memperbesar ekonominya. Saat ini Amerika masih menahan diri untuk tidak menggunakan minyak yang menjadi sumber daya alam terbesarnya.
Selama masih mengendalikan Timur Tengah baik negara Arab maupun negara-negara lainnya yang menjadi penghasil minyak, stok minyak di Amerika tidak perlu mereka keluarkan terlebih dahulu.
Karena satu-satunya sumber daya alam yang bisa digunakan oleh Amerika di dalam negaranya sendiri adalah minyak. Baru tahu kan kawan-kawan?
Selama Amerika menjadi negara mereka menguasai banyak sekali negara-negara lain seperti Timur Tengah yang mereka pelihara dengan isu agama, dan juga berbagai negara lainnya yang mudah disetir seperti Indonesia saat dipimpin oleh pemimpin terkorup abad 20.
PT Freeport juga menjadi lahan kerokan di Papua oleh Amerika dan berbagai negara sekutunya. Bayangkan saja dari zaman pemimpin terkorup abad 20 sampai sebelum Presiden Joko Widodo kepemilikan Freeport mayoritas dimiliki oleh asing dan Indonesia tidak dapat apa-apa.
Indonesia hanya di gunakan untuk mengeruk dan tenaga manusianya hanya dibayar gaji minimal. Selama sebelum ada Joko Widodo hal ini menjadi hal yang ditutup-tutupi bahkan di Freeport sendiri seperti ada negara dalam negara.
Seperti Amerika menggunakan isu agama di Timur Tengah Untuk mempertahankan kekuasaannya soal minyak, mereka juga menggunakan oknum kelompok kriminal bersenjata di Papua yang menggunakan isu Papua merdeka dan meletakkan boneka-bonekanya untuk mengembalikan kekuasaan mereka yang sudah pernah direbut oleh Presiden Joko Widodo.
Saya kira Amerika memiliki peranan penting dalam hal ini karena selama Indonesia baru merdeka Soekarno seringkali memberikan kode-kode bahwa Amerika ini harus hati-hati kita terhadapnya.
Setiap kali ada pemilu Amerika selalu memantau. Dana mereka sangat besar untuk memenangkan orang yang gampang mereka setir. Salah satu organ yang paling dekat dengan Amerika sepertinya Anies Baswedan.
Dia adalah lulusan Amerika dengan program beasiswa saat itu sampai menjadi doktor. Padahal kalau kita lihat rekam jejaknya kita melihat ada propaganda yang ditanamkan ke dalam dirinya.
Masa mudanya juga sangat dekat dengan cendana dan juga sangat dekat dengan petinggi-petinggi organisasi radikal agama di luar negeri. Saat Pilkada DKI Jakarta peranan RS yang dekat Amerika juga sama begitu besar kepada Anies.
2024 sudah dekat dan Amerika sudah melancarkan gerilyanya ke partai-partai politik radikal. Saat ini bisa kita simpulkan bahwa Amerika sedang mencari boneka yang bisa disetir untuk menjual Indonesia kembali kepada mereka.
Karena selama 10 tahun ini Presiden Joko Widodo tidak bisa disetir oleh Amerika. Segala kebijakannya dalam menutup keran-keran ekonomi buat Amerika mengambil dan mengeruk sumber daya alam dan manusia Indonesia, membuat mereka gerah dan menggunakan beberapa bonekanya.
Ada boneka yang disimpan dengan rapi di Australia dan melakukan provokasi mengenai Papua. Ada juga boneka yang diletakkan di DKI Jakarta untuk memporak-porandakan Indonesia lewat jalur politik identitas.
Kita juga lihat bahwa ada ketua umum partai yang mendukung Anies Baswedan juga lulusan dari Amerika. Negara yang penuh dengan propaganda ini membuat kita sama-sama melihat bahwa mereka jangan sampai kembali.
Apa yang sudah diperjuangkan Presiden Joko Widodo akan menjadi sia-sia jika Anies Baswedan menjadi pemimpin. Kedekatan mereka dengan Amerika sudah terlalu nyata dan terlalu jelas.
Discussion about this post