Pasca masa jabatannya sebagai Rektor Universitas Ibnu Chaldun tidak diperpanjang oleh Yayasan Pembina Pendidikan Ibnu Chaldun, Musni Umar sekarang fokus mengkampanyekan Anies di Medsos miliknya. Atau dengan kata lain, pada 2023 ini (menjelang Pilpres 2024) yang dilakukannya adalah sibuk menjilat Anies.
Lantas, apa tujuannya? Tidak lain tidak bukan supaya dapat jabatan Menteri Pendidikan.
Karena kalau Prabowo atau Ganjar yang jadi presiden, tidak akan mungkin Musni masuk kabinet. Pasalnya mereka sudah tahu kualitas pria berkumis itu seperti apa. Tidak berkualitas sama sekali. Hehehe
Nah, berdasarkan pengalaman yang sudah-sudah, yang menjabat Menteri Pendidikan itu kan banyak berasal dari kalangan rektor. Seperti Anies mantan Rektor Universitas Paramadina, M Nuh eks rektor Institut Teknologi Sepuluh November (ITS) Surabaya, Wiranto Aris Munandar mantan Rektor ITB dan Wardiman Djojonegoro eks Rektor Isntitut Teknologi Indonesia (ITI) Serpong, Tangsel.
Ini juga yang bikin tambah semangat Musni Umar memenangkan Anies. Secara dia kan mantan rektor. Sehingga peluangnya untuk jadi Mendikbud terbuka lebar.
Di samping itu, status profesor palsunya masih ngambang sekarang alias laporan soal gelar profesornya itu tidak ditindaklanjuti oleh aparat penegak hukum. Jadi beberapa kalangan Kadrun masih percaya kalau Musni adalah profesor benaran. Meskipun pemikiran, sikap, tingkah laku dan perkataannya sama sekali tidak menunjukkan kelas seorang profesor.
Lha wong masih doyan nyebar hoax kok. Bagaimana mau disebut profesor sejati?
Lantas, bagaimana cara Musni menjilat Anies tersebut?
Ya memuja-muji dia di Medsos. Pertama, di akun Twitter miliknya @musniumar dan kedua di chanel YouTube Musni Umar.
Hanya saja kalau diperhatikan, orang justru lebih tertarik membaca cuitan Musni daripada menonton videonya. Terbukti meskipun jumlah subscriber akun youtubenya sudah mencapai angka 14 ribu tapi yang nonton cuma sedikit.
Videonya yang terakhir saja, yang berjudul ‘Yayasan Pondok Pesantren Modern Hubbul Wathan Berdukacita Wafatnya Saudara Kita di Turki & Suriah’, yang diunggah pada 4 hari silam hanya ditonton oleh 40 orang.
Sedangkan videonya yang lain, yang berjudul ‘Dr. Ir. Herman Khaeron, M.Si: Anies Baswedan Harapan Perubahan’ yang diunggah pada 10 hari lalu, cuma 27 orang yang menonton.
Dan tidak ada satupun yang tertarik untuk mengomentari video itu.
Benar-benar ngenes. Sulit untuk berhasil mengkampanyekan Anies kalau begini ceritanya.
Ini akun YouTube apa kuburan sih? Kok sepi amat? Hahaha
Beda dengan akun Twitter Musni Umar. Ini yang agak rame. Pengikutnya saja mencapai 204 ribu akun. Dan yang jadi followers mantan rektor terbodoh di Indonesia itu beberapa diantaranya orang terkenal dari kelompok sebelah. Mulai dari Rizal Ramli, Said Didu, Hilmi Firdausi, Eko Widodo (pemilik akun Twitter @ekowboy2), Helmi Felis, Fahira Idris hingga Hidayat Nur Wahid.
Begitupun dengan cuitannya, banyak mendapat tanggapan dari pengguna akun Twitter yang lain. Seperti cuitan Musni Umar, “Kalsel, Kalbar dan Kaltim lautan manusia sambut Anies. Terima kasih sambutan semuanya untuk bersama mewujudkan perubahan demi meraih keadilan sosial,”, itu mendapat 81 komentar, 76 retweet dan 395 suka.
Padahal dipublish belum sampa 24 jam lho.
Artinya, terbuka peluang untuk mendapat respon jumlahnya lebih banyak lagi.
Lantas, seperti apa Wan Musni menjilat Anies di Twitter itu?
Ya dengan memuja-muji Anies seolah dia adalah malaikat yang tidak berdosa sama sekali. Meskipun terkadang tidak sesuai fakta.
Seperti ia pernah mengatakan, banyak warga datang di acara jalan sehat Pemuda Pancasila di Kaltim yang dihadiri Anies walau tidak diberi Sembako, kaos maupun uang.
Padahal faktanya, disediakan kupon gratis dengan hadiah umroh, mobil, motor, kulkas dan sepeda bagi yang ikut jalan sehat itu.
Pertanyannya, siapah sih yang gak mau pergi umroh yang biayanya mencapai Rp 20-an juta tersebut hanya bermodalkan ikut jalan sehat doang?
Artinya apa? Meskipun warga tidak diberi Sembako dan kaos di sana tapi jumlah hadiah yang disediakan justru lebih besar dan lebih menarik dari itu.
Sudah kelihatan kan akal bulus Musni Umar.
Tidak berhenti sampai di situ, ia juga pernah mengatakan mendukung Puan sebagai Capres 2024. Hahaha
Lantas, apa tujuannya? Tidak lain tidak bukan supaya Ketua DPR itu lebih mudah dikalahkan oleh Anies. Karena elektabilitasnya cukup rendah.
Lagi dan lagi rencana jahat Musni Umar terbongkar.
Dan masih ada ratusan pujian lain yang ia sematkan kepada Wan Anies.
Hanya saja ini juga masalahnya. Meskipun hampir setiap hari Musni menjilat anus. Eh salah Anies. Tidak pernah sekalipun ia dipedulikan oleh bakal Capres yang didukung oleh NasDem itu.
Terbukti beberapa kali Anies menggelar kampanye (tidak resmi), do’i tidak pernah diajak.
Begitupun ketika Musni diserang oleh kader Partai Demokrat -Cipta Panca Laksana, Anies diam saja.
Termasuk ketika Don Adam meminta Elon Musk mensuspend akun Twitter milik Musni Umar lantaran ia membocorkan pertemuan orang-orang yang selama ini jadi buzzer Anies. Gak ada tuh dibela oleh Gubernur 212.
Benar-benar pendukung yang tidak dianggap. Hehehe
Sudah saatnya Musni Umar menyepi ke hutan dalam rangka melakukan evaluasi diri kalau gak mau kecewa kayak La Nyalla dulu. Yang sudah menyebarkan isu Jokowi simpatisan PKI pada Pilpres 2014 demi memenangkan Prabowo. Eh gak tahunya dimintai uang Rp 40 miliar oleh Ketum Gerindra itu supaya diusung oleh partainya di Pilgub Jatim 2018.
Kan bikin nyesek…
Perjalanan masih panjang Om Musni.
Meskipun tidak jadi menteri, masih bisa kok jadi Ketua Umum Partai Ummat atau jadi Ketua PA 212.
Discussion about this post