Semua orang pasti sudah tahu kalau Anies menghadiri acara Rakernas Partai Ummat beberapa hari lalu. Ternyata ada satu orang yang juga hadir yaitu Rocky Gerung. Hadir sebagai salah satu pembicara dalam diskusi panel. Ngapain dia hadir di sana? Jawabannya, memang begitulah dia. Kalau memakai pemikiran lurus, takkan bisa memahami jalan pikiran Rocky. Dia aja pernah jadi pembicara di acara Maulid kok.
Lantas apa selanjutnya yang akan dilakukannya setelah hadir di acara rakernas Partai Ummat?
Awalnya dia bilang alasannya diundang ke Rakernas Partai Ummat yang terkenal dengan identitas Islam. Kita tahu Rocky adalah non muslim.
Siapkan mental Anda mulai dari sini.
Rocky bilang dia diundang ke Rakernas Partai Ummat lantaran memiliki otak.
“Mengapa saya diundang Partai Ummat yang identitasnya Islam? Apa karena saya Islam? Saya diundang karena saya punya otak. Itu kapital pertama yang diberikan Tuhan kepada manusia,” kata Rocky.
“Terima kasih saya diundang, Pak Amien dan Ridho tahu karena saya punya otak,” kata dia.
Jadi teringat dengan Lieus Sungkharisma. Aktivis Tionghoa tapi merasa lebih tinggi ilmunya dan bergabung dengan kelompok-kelompok seperti PA 212 dan bahkan memberikan penghargaan kepada Rizieq.
Rocky diundang bukan karena punya otak. Semua orang juga punya otak. Kecuali mungkin kadrun yang otaknya tinggal separo. Rocky diundang karena memang dia terkenal anti pemerintah. Partai Ummat juga anti pemerintah. Makanya mereka ini satu frekuensi. Satu kelompok, satu tujuan yaitu melihat tokoh jagoannya menang pilpres.
Memangnya kenapa kalau Rocky punya otak? Saya juga punya otak. Mungkin maksud dia adalah dia cerdas, apa-apa pakai otak. Yah, stres aja kalau percaya apa yang dia bilang. Ngomong aja kadang ngawur dengan tata bahasa belepotan, berantakan, dan amburadul biar dianggap intelektual. Narasi dan opini politiknya terlalu hiperbola sehingga menembus batas “lebay”. Lebih dari lebay.
Rocky juga menyinggung makna ummat yang artinya memihak rakyat. Kata dia, republik akan tamat jika tanpa ummat. Saran dia adalah agar Partai Ummat meresmikan bahwa partainya ini berbasis identitas.
“Ummat artinya memihak rakyat, dasarnya itu, tanpa ummat republik tamat. Itu yang disebut politik identitas, diresmikan saja bahwa partai ini berbasis identitas siapa ada pembeda,” katanya.
Rocky juga sadar nanti akan ada yang bakal nyinyir karena dia hadir dan bicara di Rakernas Partai Ummat. Meski demikian, dia tak ambil pusing. Dia bahkan menyatakan siap mendukung dan berkampanye untuk Partai Ummat.
Bagusnya Partai Ummat langsung angkat Rocky sebagai brand ambassador aja. Jadi di setiap baliho, spanduk atau brosur promosi, ada wajah Rocky dengan senyum yang indah. Mungkin Partai Ummat akan terkatrol elektabilitasnya. Dampaknya masif dan impactful, mengalahkan efek dari endorse Lisa Blackpink terhadap produk yang dia promosikan. Syukur-syukur bisa ngalahin elektabilitas PDIP atau Gerindra.
Coba bayangkan. Ketua majelis syuro adalah Amien Rais. Siapa dia? Yah, ada yang bilang dia pecundang politik atau bahkan gelandangan politik.
Ketua umumnya siapa? Menantunya sendiri.
Siapa wakil ketua umumnya? Ternyata Buni Yani, yang terkenal licik dan tukang bikin gaduh atas isi pidato Ahok di Kep. Seribu.
Siapa juru bicaranya? Ternyata Mustofa Nahrawardaya. Orang ini tidak akan setenar sekarang kalau dia tidak berani menjaminkan istrinya sendiri untuk meminta penangguhan penahanan.
Brand ambassador? Kalau Rocky Gerung memang cocok sih. Sekalian kita mau lihat sehebat apa pengaruh ucapan Rocky terhadap keberhasilan Partai Ummat.
Dengan struktur parpol seperti di atas, rasanya sudah cukup syarat untuk menjadi parpol impian. Impian untuk menjadi partai jeblok sampai jadi partai gurem.
Apalagi ada Anies yang mereka dukung, juga terkenal akan kelihaian dalam mengolah kata untuk membuat masyarakat puyeng, sampai tak bisa bedakan mana emas dan mana besi berkarat.
Apa pun ceritanya, pada pemilu 2024 nanti, pola dan alur politik akan tetap sama. Akan ada dua kelompok besar yang akan bertarung dalam pilpres. Pro Jokowi dan pembenci Jokowi. Para kadrun tetap akan berada di kubu sebelah. Yang benci Jokowi dan barisan sakit hati juga akan di sebelah.
Discussion about this post