Para pendukung Anies memang sangat membabi buta dalam menghajar Bapak Heru Budi Hartono. Heru yang kami kenal kerjanya sangat baik sehingga titik banjir berkurang jauh meskipun hujan menghantam DKI Jakarta selama berhari-hari dan begitu lama.
Saking membabi butanya para pendukung Anies Baswedan menyerang Heru, justru mereka sendiri jatuh dan terkapar tak berdaya melihat fakta lapangan yang terjadi di DKI Jakarta. Tudingan pertama yakni banjir yang tetap ada di DKI Jakarta membuat mereka katanya kangen sama Anies Baswedan.
Entah otak mereka terbuat dari apa yang pasti bukan seperti manusia biasa yang wajar dan normal. Otak mereka dipenuhi dengan kebencian sehingga hujan dan genangan sedikit saja dalam waktu beberapa menit sudah diviralkan seolah-olah Jakarta banjir besar.
Padahal yang terjadi adalah genangan yang cepat surut dalam hitungan beberapa jam saja nggak kayak yang terjadi di era Anies Baswedan sampai berhari-hari bahkan mingguan.
Banjir sangat cepat surut di era Heru Budi Hartono karena dia nggak sibuk pencitraan dan menjual kata-kata seperti yang dikerjakan oleh Gubernur terbodoh versi Google. Dia melakukan normalisasi sungai Ciliwung yang sudah mangkrak selama 5 tahun di era Anies Baswedan yang Gak becus kerja itu.
Saya kira apa yang menjadi tudingan dari para pendukungnya Anies Baswedan mengenai banjir Jakarta sangat amat mudah dibantah dengan kata-kata yang sederhana dan fakta lapangan yang terjadi.
Banjir di era Anies Baswedan membuat puluhan ribu orang mengungsi sedangkan banjir di era Bapak Heru Budi Hartono yang sedang melakukan normalisasi Kali Ciliwung hanya membuat ratusan orang saja mengungsi.
Inilah perbedaan yang sangat signifikan yakni perbedaan ratusan kali lipat dampak banjir di era Bapak Heru Budi Hartono yang begitu minim.
Dan kita tahu bersama-sama bahwa narasi busuk yang dimunculkan oleh pendukung Anies Baswedan mengenai banjir Jakarta sudah terbantahkan dengan sendirinya.
Malahan Anies Baswedan yang terkapar tak berdaya dihajar oleh senjata Boomerang yang dilemparkan oleh pendukung Anies Baswedan dan kena ke mulutnya Anies Baswedan.
Dan lagi-lagi Bapak Heru Budi Hartono tidak kena dampak dari pembusukan itu. Selain banjir Ada lagi satu isu yang diangkat oleh para pendukung Anies Baswedan yang nggak tahu malu itu.
Diberitakan Bapak Heru Budi Hartono dan ketua DPRD DKI Jakarta mendapatkan mobil Jeep seharga milyaran. Itu merupakan sebuah hal yang digoreng-goreng sampai gosong dan ternyata nggak enak untuk dikunyah karena sudah bau arang.
Yang sebenarnya terjadi adalah anggaran mobil listrik yang dimiliki oleh Heru Budi Hartono yang akan segera diberikan dalam waktu dekat sesuai dengan instruksi Presiden.
Bapak Heru Budi Hartono dan jajaran balai Kota mendapatkan mobil dinas elektrik. Bukan mengada-ngadakan sendiri. Dan dua mobil mewah itu yang harganya miliaran juga belum diketahui kebenarannya karena Bapak Heru Budi Hartono sendiri mengatakan bahwa dia tidak tahu mengenai hal ini dan harus dicek lagi.
Inilah yang menjadikan para kadal gurun itu justru seolah-olah berbalik menyerang Bapak Yohanes Baswedan yang sudah dibaptis dan menjadi kafir.
Untuk kita ketahui bersama bahwa ketika Anis dan Sandi menang, mereka juga diberikan mobil mewah land cruiser seharga 2 miliar dan begitu nyaman untuk digunakan sehari-hari dan boros.
Makanya saya bisa dengan sangat amat yakin mengatakan bahwa ada dugaan Anies Baswedan nilep satu mobil dan kursor mahal yang udah dia pakai selama beberapa tahun ini, sehingga di balai kota hanya mobil dinas Innova yang ada.
Tak ada api maka tak ada asap inilah yang menjadi peribahasa bahasa Indonesia yang begitu melekat. Asap itu dimunculkan oleh api-api kebencian yang dimunculkan oleh si manusia terbodoh versi Google dan pendukungnya itu.
Saya kira negara ini sangat rentan pembodohan karena banyak banget orang yang percaya saja tanpa mengkroscek berita dan validitas dari berita tersebut.
Malahan netizen mempertanyakan mobil dinasnya Anies Baswedan yang land cruiser mahal itu dikemanain sehingga di balai kota saat ini hanya ada mobil Innova yang tua? Memang namanya tukang pilek ya nggak bakal bisa lari dari tabiatnya kok.
Discussion about this post