Salah seorang politisi bernama Andi Sinulingga, atau boleh aja kalian sebut dia pendukung Anies mengupload video singkat di akun Twitter. Video itu menjelaskan tentang alasan Anies memberikan IMB ke warga Tanah Merah.
Saat masih jadi Gubernur DKI dia pernah menjelaskan tanah yang berada di kawasan Tanah Merah adalah milik rakyat sehingga pemberian IMB adalah terobosan untuk menyelesaikan permasalahan kepemilikan tanah.
“Kita harus melihat apa yang kita miliki sebagai tanah untuk seluruh rakyat. Ini yang sering kali menjadi tantangan kita, regulasi-regulasi kita terkait dengan tanah.”
“Karena itu kenapa kemarin ada IMB Kawasan, itu kan jalan terobosan di saat persoalan pertanahannya belum bisa selesai,” katanya berdasarkan video singkat itu.
Anies menjelaskan bahwa tanah di Tanah Merah dulunya diambil oleh penjajah kolonial.Setelah mereka pergi dari Indonesia, pencatatan terkait kepemilikan tanah di Tanah Merah diduplikasi oleh pemerintah.
“Nah di situ rakyat-rakyat itu tinggal, nah ini perlu ada solusi,” katanya.
Kata dia, duplikasi terkait pencatatan tanah di Tanah Merah oleh pemerintah justru menimbulkan konflik dengan warga setempat
Dengan alasan itulah, Anies berikan IMB sebagai solusi yang dapat diberikan oleh Pemprov DKI Jakarta.
“Menurut saya sudah waktunya lagi kita rebutan dengan rakyat kita sendiri. Sudah saatnya kita melihat mereka ini sebagai pemilik republik yang juga berhak untuk bisa tinggal dengan layak di tempat ini,” katanya.
“Banyak regulasi-regulasi kita yang harus lebih bernuansa keberpihakan kepada mereka yang kecil, kepada mereka yang lemah,” kata Anies.
Anies selalu suka menggunakan rakyat sebagai tameng. Rakyat dijadikan umpan politiknya. Setelah dibela habis-habisan, rakyat tersentuh dengan kemuliaan Anies. Lalu mereka membela habis-habisan padahal kalau dalam perang, mereka ini hanya jadi perisai untuk jadi korban.
Bukan masalah bela rakyat atau tidak, ini masalah apakah legal atau menabrak aturan. Anies terkenal tidak menurut pada aturan dalam banyak kesempatan.
Pengamat Tata Ruang Kota, Nirwono Joga bilang IMB tidak dapat dikeluarkan jika tidak disertai dengan SHM. IMB bukan bukti kepemilikan hak atas tanah. Dan IMB hanya untuk bangunan bukan kawasan.
Jadi Anies melakukan dua kekonyolan sekaligus. Yaitu mengeluarkan IMB atas lahan sebenarnya milik Pertamina, dan juga jenis IMB kawasan yang pertama di Indonesia. Kenapa pertama? Ya karena memang dulu tidak ada IMB kawasan dan bisa jadi memang melanggar aturan IMB. Anies tabrak sana-sini, ugal-ugalan demi suara warga yang mau dia bantu.
Nirwono mengatakan IMB hanya bisa dikeluarkan jika sesuai peruntukan tata ruangnya dan dilengkapi dengan keterangan kepemilikan hak atas tanah.
“Kalau tidak ada sertifikat tanah tidak bisa keluar IMB-nya,” kata dia.
Jadi jelas Anies tidak berhak mengeluarkan IMB tapi karena memang sifat keras kepala sudah akut, ditambah nafsu politik yang bikin sekujur badan meriang, apapun dia lakukan.
IMB kawasan itu hanya akal-akalan Anies untuk mendulang suara. Rakyat yang kebetulan bisa dimanfaatkan, didatangi Anies. Dia muncul dengan solusi yang diinginkan warga. Win-win solution. Yang satu licik, warga pun mau-mau saja jadi tameng politik.
Perlu diketahui IMB yang dikeluarkan Anies juga bersifat sementara. Kabarnya, tahun 2024 akan habis masa berlakunya. Selanjutnya apa?
Sudah tentu, Pemprov DKI yang sekarang takkan terbitkan IMB lagi. Artinya, Anies hanya tawarkan solusi sementara. Sementara itu bukan untuk memberikan napas lega kepada warga, tapi hanya untuk kepentingan pribadinya.
Entah kebetulan atau tidak, masa berakhir IMB adalah tahun 2024. Coba pikir, kenapa Anies baru terbitkan IMB setelah 4 tahun menjabat?
Kenapa tidak dari awal?
Anies sepertinya sengaja begitu karena kemungkinan IMB tidak bisa dibikin masa berlaku yang lebih lama. Kalau IMB ini diterbitkan dari awal, maka akan expired sebelum dia lengser. Mau perpanjang pasti lebih ribet. Anies tidak mau bikin polemik. Dia butuh pencitraan dan narasi kemuliaan.
Makanya, bisa jadi, dia geser ke tahun 2021, sehingga dia bisa nikmati pujian dari warga sampai dia lengser, sampai tahun 2024. Selesai itu, Anies tidak pusing lagi. Toh, warga sudah berhasil dimanfaatkan (atau mungkin dibodohi).
Sisanya bukan urusan dia. Cuan politik yang dia dapat sudah cukup, warga tidak diperlukan lagi.
Discussion about this post